Chapter 30

339K 12.1K 443
                                    

Play list : Meant to be - Bebe Rexha ft Florida Georgia Line

*****


Abigail memakan semangkanya dengan menahan senyum melihat ekspresi Aldrich yang bergidik kemasaman karena meminum air sari lemon.

"Luar biasa manis." sindir Aldrich sambil menaruh gelas di atas meja dengan sangat kasar sampai terdengar bunyi dentingan.

Abigail tergelak puas melihat ekpresi Aldrich yang terlihat menderita karena air lemon tersebut.

"Jangan buat repot Mommymu, atau Daddy yang repot. Mommymu berhenti muntah, Daddymu yang mulas." seru Aldrich sambil mengelus perut Abigail.

"Kamu tidak ikhlas?" tanya Abigail ditengah tawanya.

"Tentu saja ikhlas istriku sayang,"

Aldrich menangkup kedua pipi Abigail yang masih sibuk tertawa.

"Kamu sepertinya sangat senang,"

"Ekspresimu sangat lucu."

"Aku tidak lucu, tapi tampan."

Abigail menghentikan tawanya dan memutar kedua matanya pada Aldrich.

"Aku suka melihat kamu memutar kedua bola matamu yang besar. Itu seksi."

Aldrich mencium bibir Abigail dengan sangat lembut. Abigail tidak meronta dan membiarkan Aldrich memangut bibirnya meskipun tidak membalasnya.

Entahlah akhir-akhir ini, tubuhnya semakin tidak bisa menolak sentuhan dari Aldrich namun masih tetap bisa mengontrol selama dalam tahap wajar. Ia tidak mau terbuai dan melakukan hal yang lebih jauh dengan Aldrich. Abigail tidak mau membuat dirinya lebih bodoh lagi dengan melakukan hubungan yang lebih intim. Tidak menolak pangutan bibir dari Aldrich saja, ia sudah merasa bodoh. Tapi sialnya ia tidak pernah menolak dan jujur Aldrich merupakan seorang good kisser, atau bahkan yang terbaik dari semua pria yang pernah mencium Abigail termasuk Marco.

"Bibirmu seperti sampanye untukku." aku Aldrich setelah melepaskan pangutan bibirnya yang cukup lama.

Abigail tersenyum dan ia mengelap bibir basah Aldrich dengan ibu jarinya, menghilangkan bekas ciuman mereka berdua.

*****

"Bi, Marco lusa berangkat ke inggris. Lo bakal anterin dia ke bandara?" tanya Isabel dengan hati-hati.

"Enggak. Dia udah bareng ceweknya. Buat apalagi gue ikut nganter."

"Lo belum move on?" kini Viola yang bertanya.

"Gak bisa secepat itu____gue bukan Marco."

Abigail menarik napasnya berat. Suasana pun menjadi canggung, Viola dan Isabela merutuki dirinya masing-masing yang membahas tentang Marco pada Abigail.

Abigail, Viola dan Isabela sedang menghabiskan waktu bersama di sebuah kafe.

Abigail meraih ponselnya yang tiba-tiba bergetar.

------------

Bastard

Jadi keluar?

Jadi,

Lagi dimana?

Kafe,

Kafe mana? Sama siapa?

Cerewet,
Kepo,

My Little Girl √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang