Chapter 12

416K 15.3K 208
                                    

Play List : There For You - Martin Garrix ft Troye Sivan

*****

******

"Kamu tidak apa-apa? Sebenarnya kamu sakit apa?" tanya Aldrich dengan memicingkan mata curiga pada Abigail, setelah Abigail memuntahkan semua sarapannya. Lagi.

"Maag. Tapi kemarin lusa gue udah periksa ke dokter sama Marco."

Alibi Abigail setenang mungkin. agar Aldrich tidak curiga padanya.

"Marco? Anak partai itu?"

Abigail memutar kedua bola matanya ketika mendengar ejekan lembut dari Aldrich pada Marco.

"Apa ia tidak mampu membawamu ke dokter yang lebih bagus? sampai-sampai kamu masih sakit. Nanti siang kita periksa lagi ke dokter, aku takut kamu mengalami gejala lain."

"Apaan sih lo?! gue gak apa-apa, udah deh jangan resek jadi orang! jangan kepo! jangan ikut campur urusan orang!" cerocos Abigail dengan kesal padahal degub jantungnya berdebar kencang,
ia takut Aldrich menyadari gejala sebenarnya yang sedang
ia alami.

"Bukan ikut campur, aku hanya khawatir terjadi sesuatu dengan gadis favoritku."
Aldrich mengusap pipi Abigail dengan lembut.

"Dasar perayu! Gadis favorit dari hongkong!" Abigail mendengkus.

"Dari sini." Aldrich menunjuk hatinya sambil tergelak.

Abigail memicingkan matanya pada Aldrich dengan jengah karena sifat perayunya yang semakin berbahaya untuk Abigail.

"Jadi tidak mau diperiksa lagi ke dokter?"

"Gak!" tegas Abigail sambil menyeruput air sopnya.

"Baiklah aku tidak akan memaksa, senyaman dirimu saja..." Aldrich mengusap rambut Abigail yang terurai dengan lembut.

Abigail memaksakan diri memakan sop yang di buatkan oleh asisten rumah tangga Aldrich. Jika Panthouse Aldrich tidak menampung ART, berbeda dengan rumah megah Aldrich yang baru jadi 90% ini. Rumah ini memiliki sekitar 16, tidak, bukan tapi 20 ART, ah.... pokoknya banyak sekali, Abigail tidak menghitungnya dengan pasti.

"Lo gak kerja?" tanya Abigail ketika melihat jam sudah menujukkan angka 8 dan Aldrich masih mengenakan pakaian tidurnya.

"Tidak, aku lebih suka menemanimu di sini daripada dokumen-dokumen yang menumpuk."

"Lo nyamain gue sama dokumen?"

"Bukan menyamakan tapi membandingkan. Dokumen itu sumber penghasilanku tapi aku lebih memilih bersamamu. Itu tandanya kalau kamu lebih istimewa dari uang-uangku."

Abigail menahan napasnya sejenak, sebelum mengembuskan napasnya secara perlahan. Sumpah demi bokong Kim Kardashian, auto bahaya sedang menyala kencang pada diri Aldrich, ucapannya lebih berbahaya daripada tangannya yang tidak bisa diam.

"Tapi gue mau pergi." seru Abigail mencoba untuk bersikap tidak acuh dengan pernyataan Aldrich.

"Pulang?"

My Little Girl √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang