Chapter 47

291K 11.1K 321
                                    

Play list : Human - Christina Perri

*****


"Kenapa pak?"

Tanya Abigail pada supir Ryan yang ditugaskan Ryan untuk menjadi supir Abigail selama tinggal bersamanya. Abigail baru saja pulang dari Mall untuk membeli beberapa potong pakaian, karena ia tidak membawa pakaiannya ketika dalam masa pelariannya di rumah Ryan. Abigail tidak mungkin terus memakai pakaian Maudy,  yang mempunyai selera yang berbeda dengannya, apalagi dengan kondisinya yang sedang hamil besar.

"Bahan bakarnya habis Non. Maaf saya lupa isi."

"Gimana sih pak kok gak teliti gitu?! Mana pom bensin jauh, bentar lagi kayaknya juga mau ujan!" Abigail menengadahkan wajahnya menatap langit yang mulai menggelap. 

"Saya akan beli pakai gojek Non. Non tidak apa nunggu disini?"

"Bisa nyampe 2 jam nunggu bapak bulak-balik. Aku pulang naik taksi aja." gerutu Abigail sambil membuka pintu mobilnya. 

"Jangan Non, nanti bapak marah sama saya kalau Non pulang sendiri."

"Gak bakal. Kak Ryan bakalan ngerti kok, lagian juga ia masih di rumah sakit jam segini. Udah bapak sana beli bensin."

"Kalau begitu saya permisi atuh. Non hati-hati."

Abigail hanya menganggukan kepalanya,  sebelum berjalan menyusuri trotoar. 

Abigail berhenti di halte untuk berteduh karena hujan mulai turun. 
Ia sedang menunggu taksi onlinenya datang. 

Tiba-tiba sebuah mobil ferrari hitam berhenti di depannya. Abigail mengerutkan kening ketika Felix keluar dari mobil tersebut dan menghampirinya dengan sedikit berlari menghindar dari air hujan. 

Felix tersenyum pada Abigail dan langsung mendudukan dirinya di samping Abigail, tanpa permisi.

"Sedang apa kau disini?" tanya Felix.

"Sedang berjemur,"

Felix tergelak mendengar jawaban asal dari Abigail, ia tidak menghiraukan beberapa pasang mata dari beberapa orang yang ikut berteduh memerhatikan keduanya. 

"Kau mau duduk disini saja atau aku antar pulang?"

"Aku sedang menunggu taksi online, tidak enak kalau ia datang aku-nya tidak ada. Nanti aku di sangka penipu."

Felix menatap Abigail dengan lekat sambil mengulum senyumnya. 

"Apa?" tanya Abigail dengan risih, 

"Kau tidak sedang menghindariku kan?" Felix balik bertanya dengan to the point.

Abigail mengalihkan pandangannya ke depan. Tadinya iya, Abigail ingin menjauhi Felix karena Aldrich. Tapi setelah di pikir-pikir untuk apa ia menjauhi Felix tanpa sebab?! terlebih Abigail masih merasa kesal dengan Aldrich. Tidak. Tapi Abigail sangat kesal sekali dengan pria itu. 

"Tidak. Aku biasa saja. Jangan berlebihan." jelas Abigail kemudian. 

"Berarti itu hanya perasaanku saja."

Abigail hanya tersenyum kecil,

"Kalau begitu tidak keberatan kan kalau aku menemanimu disini sampai menunggu taksimu datang?"

"Terserah kau saja."

Tak berselang lama, taksi pun datang.  Supir taksi keluar dari mobil dengan payung di tangannya, menghampiri Abigail. 

Abigail berdiri supaya si supir mengetahui kalau Abigail yang pesan. 

"Maaf taksinya tidak jadi pak." sela Felix sambil menyodorkan uang kompensasi pada si supir. 

My Little Girl √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang