Chapter 21

382K 12.3K 435
                                    

Play list : 2002 - Anne Marie

*****

Abigail menarik napasnya dengan berat, sesekali ia mendelik marah pada Aldrich yang sedang mengemudi dengan begitu tenang, seolah pria itu tidak berbuat kehebohan sebelumnya.

Abigail melipat kedua tangannya di dada. Wajahnya merah menahan emosinya pada Aldrich. Namun bibirnya terkunci rapat karena perasaan yang berkecamuk dalam hatinya. Pikirannya penuh dengan Marco. Marco pasti kecewa, sangat kecewa jika ia harus mengetahui Abigail akan menikah dengan Aldrich dengan cara seperti tadi. Benar-benar tanpa aba-aba dan basa-basi.

Aldrich sangat keterlaluan!

Dan ponsel Abigail terus saja bergetar karena kedua sahabatnya Viola dan Isabela yang terus mencoba menghubunginya. Abigail tau pasti kedua sahabatnya kepo dengan berita pernikahan yang diumumkan Aldrich secara tidak langsung, atau mungkin mereka marah karena telah merahasiakan rencana pernikahannya dengan Aldrich.

Ponsel Abigail kembali bergetar,

Isabela

Abigail hanya menatap layar ponselnya tanpa berniat mengangkatnya.

Tiba-tiba Aldrich mengambil ponselnya, lagi-lagi Abigail hanya membiarkannya, karena pikirannya benar-benar kacau.

Abigail melihat Aldrich menerima telepon dari Isabela,

Aldrich terdiam, sepertinya Isabela dan Viola langsung berceloteh memberikan banyak pertanyaan karena mereka pikir Abigail yang mengangkat teleponnya.

"Bisakah kalian menghubungi nanti?" tanya Aldrich, sepertinya ia memotong ocehan Viola dan Isabela.

"------"

"Ya, ini Aldrich. Abigail sedang tidak ingin bicara, moodnya sedang tidak baik. Kuharap kalian mengerti."

"-------"

"Terimakasih,"

Aldrich memasukkan ponsel Abigail ke dalam saku jas nya.

Abigail kembali menghela napas, matanya menatap keluar jendela.

Tiba-tiba Aldrich meraih tangan Abigail yang melipat sempurna di perutnya. Aldrich membawa tangan tersebut ke bibirnya dan menciumi punggung tangan Abigail.

"Kamu marah?"

Aldrich menggenggam tangan Abigail di atas pahanya sedangkan satu tanggannya ia gunakan untuk menyetir.

Abigail tidak menjawab, namun air matanya tiba-tiba menetes. Abigail langsung menghapusnya dengan kasar menggunakan punggung tangannya yang bebas dari genggaman tangan Abigail.

Aldrich yang melihat Abigail menangis, kembali mencium punggung tangan Abigail.

"Maaf...." ujar Aldrich tulus,

"Tapi aku harus melakukannya. Kamu akan menikah dan sedang mengandung. Aku hanya ingin mengingatkan hal tersebut padamu agar kamu tidak terlalu larut dengan kedekatanmu dan pemuda itu. Aku tidak melarang kamu dekat dengan siapapun, tapi orang akan berpikir buruk tentangmu jika kamu terlalu memperlihatkan keintiman kalian di depan umum. Itu tidak baik untukmu, Abi sayang. Buruknya, orang-orang akan berpikir yang tidak-tidak tentang bayi kita. Kamu mengerti?"

My Little Girl √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang