chapter 7

443K 16K 261
                                    

Clip My little girl on mulmed - ost.  Really like you

*****

Brengsek!

Bajingan!

Keparat!

Setan!

Abigail terus merutuk dalam hatinya. Setelah menonjok Aldrich dengan emosi yang masih membuncah, Abigail langsung pergi begitu saja.

"Lepas berengsek!" maki Abigail pada Aldrich yang menahan lengannya ketika akan mencapai ambang pintu.

"Kamu cemburu?" tanya Aldrich to the point.

Raut wajahnya begitu tenang, bahkan Aldrich mengulum senyumnya dengan sudut bibir yang mengeluarkan darah dan pipi yang terlihat lebam akibat tinjuan Abigail.

"In your dream, Bastard!" kilat Abigail.

"Lalu kenapa kau tiba-tiba meninjuku?"

Abigail mengerjapkan kedua bola mata nya, ia tidak mungkin mengatakan kalau ia menonjok pria itu karena merasa harga dirinya terkoyak. Abigail sedang menderita karena berita kehamilanya, anak dari Aldrich. Tapi si berengsek itu malah asik bercumbu dengan seorang jalang diskotik.

"Lo itu udah dijodohin sama kakak gue! Tapi lo masih maen sama jalang!"

Alasan yang Abigail lontarkan terdengar konyol karena Aldrich sendiri sudah menjelaskan semuanya pada Abigail. Tentu saja alasan membawa nama Maudy terdengar lemah.

"Kurasa Maudy tidak akan keberatan meskipun ia melihat perbuatanku tadi." ucap Aldrich dengan tersenyum geli.

"Lo emang bajingan penjahat kelamin!"

Abigail membenturkan kepalanya pada hidung Aldrich dengan sekuat tenaga. Abigail merasa diejek oleh penuturan enteng dari Aldrich.

Aldrich terhuyung beberapa langkah ke belakang dengan memegangi hidungnya. Abigail berdoa semoga hidung besar milik Aldrich, retak atau patah sekalian.

Abigail kembali melangkahkan kakinya, mengabaikan pekikkan kaget dari para wanita yang berada di ruangan tersebut atau tawa yang pecah dari para pria yang Abigail yakini adalah teman-teman si setan Aldrich.

Abigail juga mengabaikan panggilan dari kedua sahabatnya. Ia hanya ingin cepat-cepat pergi dari hadapan Aldrich. Kenapa Tuhan begitu kejam padanya karena terus mempertemukannya dengan pria berengsek itu.

"Halo cantik..."

Langkah Abigail dihalangi oleh seorang pria tua bertubuh tambun yang sedang mabuk.

"Minggir, Paman!" perintah Abigail mencoba sabar.

"Mau ke mana? Kita bermain sebentar, nanti paman beri tips yang besar."

Pria tua itu meraih pinggang Abigail yang hendak melewatinya, dan merapatkannya pada perut buncit miliknya.

"Najis lo! Lepasin gue!"

Abigail berusaha meronta tapi tenaga si tua begitu kuat meskipun sedang mabuk.

Abigail meludahi pria tua itu, dan dengan refleks tubuhnya didorong oleh si tua itu.

Pria tua itu bersiap menampar Abigail, namun tangannya di tahan oleh seseorang,

Aldrich.

"Jaga tanganmu dari gadisku!" peringat Aldrich dengan rahang mengeras.

My Little Girl √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang