Chapter 23

353K 12K 310
                                    

Play list : In my Feeling - Drake

*****

Abigail menggeliat, dengan perlahan ia pun membuka matanya.

"Selamat pagi little girl..." sapa suara berat yang membuat Abigail langsung membuka matanya dengan cepat.

Reflek, Abigail mendudukkan dirinya ketika ia mendapati Aldrich sedang duduk di tepi tempat tidurnya dengan memamerkan senyum hangat padanya.

"Elo?!" tanya Abigail kaget.

"Kamu, Abi sayang..." ralat Aldrich membenarkan dengan mengecup bibir Abigail.

"Jangan mencari gara-gara, masih pagi!" peringat Abigail dengan ketus, Aldrich hanya tersenyum sambil mengusap lembut puncak kepala Abigail.

"Kenapa kamu ada di kamarku sepagi ini?"

"Sengaja... Aku baru pulang dari Jepang. Dan aku langsung ke sini untuk mengunjungimu. Siapa tau kamu rindu padaku setelah 3 hari tidak bertemu!"

"Jangan mengkhayal! Tidak ada pengaruhnya bagiku bertemu denganmu atau tidak!"

Abigail memutar kedua matanya jengah yang di sambut tawa renyah Aldrich sambil mengacak-ngacak rambut Abigail dengan gemas.

"Aldrich!" protes Abigail karena wajah Abigail tertutup rambut panjangnya. Aldrich merapihkan kembali rambut Abigail dengan menyingkirkan rambut panjang Abigail yang menghalangi wajahnya.

Kemudian Aldrich menangkup kedua pipi Abigail dan menatap lekat wajah mendumel gadis itu.

"Ketika aku di pesawat, tiba-tiba aku teringat padamu. Jadi aku langsung ke sini dari bandara. Benar saja, ternyata ada yang tidak beres denganmu. Matamu sembab. Apa kamu habis menangis semalaman?"

Aldrich mengusap lembut mata Abigail yang sembab.

Abigail tidak menggubris. Ia menepis tangan Aldrich dari wajahnya. Ucapan Aldrich membuat mulut Abigail terkunci dengan wajah merona. Dan ratusan kupu-kupu yang tiba-tiba terbang dari perutnya.

"Aku suka ketika pipimu tiba-tiba merah seperti ini."

"Aldrich!"

Aldrich tertawa. Kemudian ia membawa tubuh Abigail untuk merebahkan tubuh mereka berdua di tempat tidur. Aldrich mengunci pergerakan Abigail dengan memeluknya dari belakang.

"Apa yang dilakukan pemuda itu padamu sampai kamu menangis semalaman?"

"Maksudmu?"

"Jawab saja."

"Bukan urusanmu!"

"Urusanku karena kamu gadisku."

"Aku bukan gadismu!"

"Baiklah, aku ralat kalau begitu. Kamu ibu dari anakku. Aku tidak suka jika bagian diriku disakiti orang lain."

Jika tadi ratusan kupu-kupu yang terbang dari perutnya karena pernyataan Aldrich, sekarang bertambah menjadi ribuan kupu-kupu yang tiba-tiba keluar begitu saja dari perutnya.

Ish! Aldrich memang perayu ulung, Abigail benci itu karena ia gadis normal yang akan tetap tersanjung jika di perlakukan manis oleh seorang pria, meskipun oleh pria berengsek sekali pun.

My Little Girl √√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang