Part 4

9.2K 350 3
                                    

" Karena Hatiku yang Tidak menyukainya"

" Zoe?" panggil Maxi. " Apa yang sedang kau bicarakan?" tanya Maxi bingung.

" Kak, aku sudah besar.. i mean kau tidak perlu lagi memikirkan apa yang sedang ku lakukan, aku pulang jam berapa dan lainnya. Umurku sudah 25 tahun." jelas Zoe.

Maxi tersenyum menatap Zoe, ia melepaskan celemeknya dan mendekati Zoe. " Kau benar, kau sudah tumbuh menjadi gadis cantik saat ini"

" Baiklah Zoe, aku akan melakukannya."

Maxi menghela nafas, " Kalo begitu, aku akan kembali ke rumahku, jangan lupa kau makan makananmu dan temui aku di kantor besok" ujarnya sambil mengenakan jasnya kembali. 

" Kantor? bukankah kau sudah memecatku?" tanya Zoe penasaran. " Zoe, kau belum menyelesaikan pembelajaranmu, bagaimana bisa kau berhenti begitu saja?"

Maxi kembali tersenyum pada Zoe, " Selamat malam adikku" katanya sambil mengusap rambut Zoe kasar. Zoe merapikan kembali rambutnya yang berantakan dan memandangi Maxi yang melangkah keluar apartemen.

Dalam setiap langkah Maxi, ia selalu teringat perkataan Zoe. 

Zoe sudah bukan gadis kecil sekarang. Umurnya sudah 25 tahun. Umur yang sudah dikatakan pas untuk menikah. Lalu kenapa dirinya merasa khawatir? Kenapa dirinya merasa khawatir saat Zoe tengah bersama pria lain? Padahal ia tahu betul Adam tidak akan berbuat yang macam - macam.

" Apa yang sedang kau fikirkan Maxi. Kau pastilah khawatir karena Zoe adalah adikmu" batinnya.

---

Tasya menatap kaget melihat kedatangan Zoe. Ia langsung mendekati Zoe setelah melihatnya. " Bukankah Pak Maxi sudah memecatmu?" Tanya Tasya penasaran.

Zoe tersenyum tipis, " Mungki kau lupa aku adiknya"

Tasya mengangguk paham, " I see."

" Baru kali ini dia bersikap royal" ucap Tasya lagi pelan. Zoe langsung menatap heran Tasya, " Sepertinya kau sangat mengenal Maxi?"

" Hem.... ya.. aku pikir dia selalu begitu terhadap karyawan" ucap Tasya gugup.

" Baiklah.."

----

Zoe yang sudah lelah mengerjakan semua pekerjaan hari ini memilih untuk beranjak dari kursi dan meregangkan badannya yang sudah mulai terasa kaku.

Zoe melihat jam tangan yang ada pada tangan kirinya. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Waktunya pulang.

Zoe merapikan barang - barangnya dan memutuskan untuk pergi.

" Zoe" panggil Maxi yang juga baru saja keluar dari ruangannya. Zoe menoleh, " Ya?"

" Bisakah kau menemaniku malam ini?" Tanya Maxi. " Kemana?"

" Menghadiri undangan investor. Aku sudah katakan pada ibu Kate dan Ayah. Mereka mengizinkan"

Zoe tampak berfikir sejenak untuk mencari alasan agar dia tidak pergi bersama Maxi.

" Apa yang kau fikirkan Zoe? Aku tahu semua jadwalmu. Kau tidak boleh menolak kali ini. Kau harus tahu bagaimana cara kita berlaku pada rekan kerja"

Skakmat. Zoe tidak bisa pergi untuk beralasan. Maxi benar - benar mengetahui semua jadwal Zoe saat ini.

Tidak ada pilihan lain, Zoe mengikuti Maxi yang membawanya ke salon ke cantikan untuk mempercantik dirinya.

----

Maxi sesekali melihat pada jam tangan yang ia kenakan ditangan kanannya. Sudah 3 jam ia menunggu Zoe di dandani oleh Make Up Artist. Sesekali pula ia mengecek ponselnya untuk mengetahui kabar terbaru dalam dunia bisnis.

Marry My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang