Part 35

6.4K 279 23
                                    

Setelah selesai mendonorkan darahnya, Maxi dibawa kesebuah ruangan. Ruangan itu sudah berisi beberapa makanan untuk penambah darah.

Stevani menyiapkan semuanya untuk Maxi.

Saat melihat Maxi memasuki ruangan Stevani langsung menuntunnya untuk duduk dan menyiapkan semuanya.

" Kau harus habiskan ini semua. Ini bagus untuk mengganti sel darahmu yang hilang"

Maxi hanya mengangguk dan mengambil sebuah sendok untuk mengambil beberapa sendok bubur kacang hijau yang sudah tersedia dihadapannya.

" Bagaimana Cassian?" Tanya Stevani.

" Dia belum membaik. Untungnya darah kami cocok"

Stevani menghela nafas, " Aku harap Cassian akan cepat membaik"

Disisi lain, Zoe hanya berdiri menatap Maxi dan Stevani yang tengah duduk bersama. Ia tidak melangkah maju ataupun mundur.

Bergulat dengan akal dan nalurinya membuatnya hanya terdiam. Zoe tidak tahu apakah ia harus berterimakasih pada Maxi ataukah bersikap seperti tidak ada apapun yang terjadi.

Zoe menarik nafas dalam dan memilih untuk berbalik.

" Zoe?" Panggil suara berat Maxi membuat langkahnya terhenti.

Zoe berbalik dan menatap Maxi yang sudah berdiri tak jauh dari tempatnya.

" Apa kau perlu bantuan?" Tanya Maxi lagi.

Zoe hanya diam dan kebingungan menjawab.

" Stev, kau bisa keluar dari ruangan ini."

Stevani awalnya terdiam. Tetapi ia memilih untuk mendengarkan Maxi dan meninggalkannya bersama Zoe diruangan itu.

Kini Zoe dan Maxi hanya saling terdiam dan menatap satu sama lain.

I wish i can hug her now - Maxi

Zoe menghela nafas, membuat dirinya sedikit tenang dan menatap pria yang pernah mengisi hatinya. " Apa.. kau mendonorkan darah untuk Cassian"

Maxi menegakkan tubuhnya memperlihatkan dirinya tegar dihadapan wanita yang masih ia cintai.

" Ya. Aku mendengar anak clientku sedang sakit jadi aku berniat menjenguknya"

" Tapi ternyata anakmu butuh darah dan darahku cocok dengannya"

Maxi menatap Zoe lebih dalam, " Kau hampir membuat anak kita celaka Zoe"

Mendengar itu Zoe langsung menatap Maxi kesal, " Apa maksudmu?!" Tanyanya dengan nada tinggi.

" Kau seharusnya mengatakannya padaku! Apa kau tau apa yang akan terjadi pada Cassian jika dia tidak segera mendapatkan donor?! Mengapa kau tidak memintaku untuk menolongnya?! Dan mengapa kau tidak jujur saja bahwa dia anakku?" Kini Maxi meluapkan apa yang ingin ia katakan pada Zoe.

Air mata Zoe mulai mengalir di pipinya dan ia membalas tatapan intimidasi Maxi, " Apa yang bisa aku lakukan? Kau saja tidak menginginkannya saat kita masih bersama!"

" Apa kau ingat? Kau mengatakan kau tidak akan ada untuknya sebagai ayahnya? Mengapa kau sekarang berdalih jika aku yang memisahkanmu?"

Skak.

Maxi tidak bisa menjawab apapun. Andaikan waktu bisa diulang kembali. Ia ingin sekali menarik kata - katanya itu.

Dulu Maxi memang mengatakannya, karena ia pikir disaat itu perusahaannya tidak baik, ia tidak siap memiliki anak disaat keadaannya sedang buruk, ditambah ia sedang dimabuk cinta lama yang malah membawanya pada penyeselan di sepanjang hidupnya.

Marry My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang