Hate you Max...
" Zoe.."Zoe menggeleng, " I hate you Max" dan pergi begitu saja. Tak pikir panjang, Maxi langsung mengejar Zoe dan menariknya tak lama ia bisa menggenggam Zoe.
" Lepaskan aku Max! Aku membencimu!" Ucap Zoe kasar. Ia terus menarik tangannya dari genggaman Max, namun apadaya Maxi lebih kuat darinya kali ini " Zoe kau harus dengarkan aku dulu!!" Ucap Maxi tak mau kalah.
Tapi seketika Zoe merasakan perutnya sanggat sakit. Ia meremas perutnya dan mulai terjatuh sebekum dirinya digenggam Maxi. Maxi berteriak panik dan datang beberapa suster yang langsung membawa Zoe diperiksa.
Maxi mengacak rambutnya saat dirinya tidak diizinkan untuk masuk kedalam. Ia mengutuk dirinya sendiri karena dirinya kembali hampir membuat anaknya pergi. Ia menatap pintu dengan perasaan harap - harap cemas.
Tak lama ponsel yang ada pada tas Zoe berdering. Sudah ada nama Kate disana, Maxi langsung menggeser posisi ON dan berbicara pada Kate.
Tentu Kate sangat terkejut mendengarnya. 30 menit kemudian Kate datang dengan menggendong Cassian bersamanya.
" Bagaimana Zoe? Mengapa dia bisa seperti ini?" Tanya Kate panik.
" Kami bertengkar bu." Jawab Maxi murung. " Aku benar- benar tak berniat membuay Zoe sampai seperti inu"
" Max.. kau tahu Zoe sedang hamil. Tak bisa kah kau Mengendalikan emosimu sesaat?" Sesal Kate pada mantan menantunya itu.
Ketegangan itu kemudian mencair saat Cassian bangun dan minta diturunkan. Tentu anak kecil itu bingung saat kini ia ada di rumah sakit.
Maxi menggendongnya dan memeluknya hangat, " Mom is gonna be okay" ucapnua ditelinga Cassian. Mendengar itu seolah Cassian paham dan hanya diam.
Setelah satu jam menunggu, Rika keluar. Tatapan Rika kini sangat sulit diartikan oleh Maxi. " Bagaimana Rika?" Tanya Maxi panik.
Rika membuka maskernya dan menghela nafas, " Kau beruntung. Kandungannya baik - baik saja. Tapi sangat - sangat lemah. Aku berharap kau tak membuatnya berpikir keras dan lelah. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kali ini kau tidak menjaganya."
Maxi mengusap wajahnya dan tampak kelegaan dari wajah Kate.
" Kau belum bisa menemuinya. Tunggulah beberapa jam lagi. Biarkan dia beristirahat dulu. Aku harus pergi sekarang, kau bisa menghubungiku jika ada sesuatu" Maxi mengangguk dan kembali menatap Kate.
" Aku tak bisa bayangkan jika aku harus kehilangan Zoe dan anak kami ibu." Ucap Maxi. Kate sebenarnya masih sedikit kesal, tetapi melihat Maxi yang khawatir dan siaga menjaga Zoe membuat dirinya luluh. " Kau harus menjaganya jika kau ingin kembali. Aku... benar - benar tak bisa memberimu kesempata jika kau menyakitinya lagi Max" ucap Kate padat singkat dan begitu jelas maknanya.
Deg.
Ucapan yang membuat Maxi sangat takut. Ia takut jika harus kehilangan kepercayaan dari Kate maupun Jackson.
" Aku akan kembali ke hotel. Kasihan Cassian jika ia harus disini. Kabari aku selalu ya" ujar Kate. Maxi mengangguk paham. Ia mencium pipi putranya sebelum Kate membawa cucunya pergi.
Saat Maxi sudah diizinkan masuk. Ia menitikkan air mata saat melihat wanitanya kini terbaring lemah dan pucat. Maxi duduk disamping Zoe dan terus menggenggam tangannya. " Terimakasih kau sudah bertahan sayang" ucapnya.
Ia mencium setiap inchi jari jemari Zoe berharap wanitanya bangun. Benar saja, perlahan Zoe membuka matanya dan menatap Maxi sambil menangis.
Maxi lantas mengelus rambut Zoe tanpa melepaskan tangannya sedikitpun. " I'm sorry" Sesal Maxi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry My Brother
RomanceZoe White putri kesayangan Jackson dan Kate White kini menjadi seorang gadis yang cantik dan di kagumi banyak pria. Namun siapa sangka hatinya memilih Maxi, pria yang selama ini menjadi kakaknya. Hal yang dikatakan mustahil pun terjadi, Zoe dan Maxi...