Part 54

4.8K 184 4
                                    

" Kesempatan?"
*dwar*

Maxi membanting semua yang kini ada dihapannya. Ia merasa sangat lemah karena membiarkan Zoe diculik. Tak peduli seberapa banyak orang yang mencoba menenangkannya, Maxi tetap meninggikan emosinya.

" Siapapun orangnya dia akan berhadapan denganku!" Ujar Maxi dengan pancaran emosinya. Ia tak akan memaafkan siapapun kali ini yang mencoba menyakiti Zoe.

Ponsel Adam kini berdering, pria itu kemudian segera mengangkat telfonnya yang entah dari mana nomor itu berasal.

Dikeheningan itu, raut wajah Adam berubah, ia terus mendengarkan pria disebrang sana berbicara hingga ia mematikan telfonnya. Maxi yang melihat itu percaya bahwa ada sesuatu hal yang penting disampaikan oleh orang itu.

Adam kini menatap Maxi dengan tatapan sangat khawatir, " Zoe.. dia berada bersama Maria saat ini"

Maxi mengepalkan tangannya dan bersiap untuk pergi. Namun Adam dengan sigap menahan sahabatanya itu, " Max, kau tidak bisa pergi dengan kakimu yang cidera"

Maxi yang tertutupi oleh rasa amarah tak mendengarkan, " Aku akan tetap pergi"

" Tidak! Kali ini biarkan aku membantumu. Serahkan semuanya padaku!" Ujar Adam kali ini memaksa.

Maxi kemudian terdiam. Ia tahu jika Adam lihat ia bergegas pergi, perdebatan ini tidak akan pernah usai. Zoe pun akan semakin berada dalam bahaha. Maxi kemudian mengangguk dan membiarkan Adam pergi.

Ditempat lain Zoe kini benar - benar tengah diujung tanduk kehidupannya. Maria menempatkan Zoe dipinggir tebing setinggi 20 meter yang terdapat arus deras sungai dibawahnya.

Zoe yang menangis ketakutan terus saja merengek untuk di lepaskan. Tentunya Maria tidak akan meninggalkan kesempatan ini untuk menghabisi wanita yang menjadi penghalangnya bersama Billy.

" Please.. don't do this to me..." ( Tolong jangan lakukan ini padaku) rengek Zoe memohon.

Maria tertawa lepas dan mencengkram pipi Zoe, " I won't this is my last chance to end your life so you wont come to Billy's life again!" ( Aku tidak akan melakukannya. Ini adalah kesempatan terakhirku untuk mengakhiri hidupmu sehingga kamu tidak akan datang di kehidupan Billy lagi)

Zoe menggeleng, " You are wrong Maria. I have nothing to do with him anymore. So please.. please..." ( Kamu salah Maria. Aku tidak ada kaitannya dengan dia lagi, aku mohon"

" But he still loves you!!!" ( Tapi dia masih mencintaimu!!) Teriaknya lagi.

Zoe kini hanya bisa menangis tak ada yang bisa ia lakukan karena tangan dan kakinya sudah terikat. " I'm sorry Zoe, but i can't see Billy in suffer anymore" ( Aku minta maaf Zoe, aku tidak bisa melihat Billy tersiksa lagi)

Maria melangkah mendekati Zoe membuat Zoe semakin terisak. " No..." pintanya lagi.

" Maria!!!!" Teriak seorang pria membuat Maria berpaling. " Billy...." ucapnya pelan. Billy mendekat perlahan, memastikan Maria tidak akan melakukan apapun, " Enough.. enough.. let her go. I swear to you i will go to you from now on. But you need to let her go" ( cukup. Lepaskan dia. Aku berjanji akan kembali padamu mulai sekarang. Tetapi kau harus melepaskannya)

Maria tertawa lebar, " Do you think im stupid?" ( Kau pikir aku bodoh?)

" Maria, i know your love is real for me. I know you did this because you love me. Now please don't hurt anyone because of me. I know you are a good person Maria. We can fix this" ( Maria, aku tau kau sungguh mencintaiku. Aku tau kau melakukan ini karena kau mencintaiku. Sekarang ku mohon jangan sakiti siapapun karena aku. Aku tau kau orang baik. Kita bisa memperbaiki ini semua)

Marry My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang