Part 5 ( I love you Maxi)

10.8K 348 5
                                    

Zoe langsung membaringkan tubuhnya dikasur yang sangat terasa nyaman. Ia memejamkan matanya dan mengingat kejadian tadi. Kali ini ia benar - benar tak habis pikir pada Maxi, hanya karena dirinya berbicara pada Adam, Maxi bisa semarah itu. Bukankah Adam adalah temannya?

Pandangan Zoe langsung teralih saat ponselnya menerima panggilan masuk. Ya Kate siapa lagi kalau bukan ibunya yang paling perhatian sejagad raya itu.

" Kau sudah dirumah?" Tanya Kate.
" Hm.. sudah" jawab Zoe malas.
" Ada apa sayang? Mengapa nadamu seperti itu? Bukankah kau harusnya senang?"
" Ya aku senang mom"
" Apa kau lelah? Apa kau sakit?"
" Tidak Mom.. aku baik - baik saja."
" Syukurlah.. Zoe... apa kau sedang bertengkar dengan Maxi?" Tanya Kate yang langsung membuat Zoe membeku.

HAH pasti dia mengadukannya.

" Mengapa Mom bertanya seperti itu?"
" Zoe. Kau lupa? Mom and Dad are always watching you. What happen? Did he do something wrong to you?"
" No.. he didnt. Dont believe on that issues mom"
" So tell me whats going on?"

Zoe masih diam.

" Zoe, bersikap baiklah pada kakakmu Maxi. Kau selama ini tidak pernah bertengkar dengan Maxi. Zoe, Mom mohon padamu, bersikap baiklah pada Maxi. Bagaimanapun juga, dialah orang pertama yang akan melindungimu disana."

Zoe masih terdiam. Ia menghela nafas dan berfikir bahwa ya, seharusnya tidak ada yang berubah. Seharusnya ia sadar, sikapnya seperti ini hanya akan membuat keluarganua sedih.

" Ok mom"
" Good girl"

---

Pagi - pagi Zoe sudah disibukkan dengan beberapa bahan makanan. Kali ini ia akan membuatkan sandwich kesukaan Maxi yang akan diberikan Zoe sebagai permintaan maaf.

Zoe menyusun bahan - bahan tersebut menjadi sebuah sandwich yang sangat terlihat menggoda. Zoe menyimpan sandwich itu pada sebuah kotak makan.

Zoe menatap kotak makan itu, " Ya bagaimanapun aku harus meminta maaf. Mom benar, Kak Maxi sudah banyak melalui banyak hal. Tak sepantasnya aku bersikap tidak baik hanya karena perasaanku" ujarnya.

Ia pun lantas pergi ke kantor seperti biasanya.

Sesampainya di kantor, Zoe langsung memasuki ruangan Maxi. Zoe melihat Maxi yang tengah sibuk dengan tumpukan kertas yang harus ia tanda tangani.

Mendengar seseorang masuk ruangannya, Maxi melihat kearah orang itu. Maxi tidak bisa menyembunyikan ekspresi kagetnya saat melihat Zoe lah yang berdiri dihadapannya. " Zoe? Ada apa?"

Zoe melangkah mendekati Maxi dan memberikan kotak makan itu, " Well, aku buatkan ini untukmu. Maaf semalam aku sudah berbuat tidak baik padamu"

Maxi melihat kotak itu dan tersenyum, " Tidak perlu minta maaf Zoe. Btw thanks for the meal" ujar Maxi, ia langsung membuka kotak itu, ia terlihat sangat senang. Zoe membawakan makanan kesukaannya.

" Well, aku akan kembali ke ruanganku sekarang" ujar Zoe. Saat Zoe mulai melangkah, Maxi kembali memanggilnya. Zoe menoleh, " Temani aku makan Zoe" ujar Maxi.

Zoe mengangguk. Ia langsung duduk di sofa tepat disamping meja Maxi.

Zoe menatap Maxi yang kini tengah melahap sandwichnya. " Sandwich ini mengingatkan aku sandwich ibu Kate"

" Temui Mom, kau tahu dia selalu saja merindukanmu kak"

Maxi tersenyum, " Ya, secepatnya aku akan mencari jadwal untuk menemui Ibu dan daddy"

Zoe mengangguk, " You should"

Zoe menatap Maxi yang kini tengah melahaj sandwich buatannya. Mungkin hal ini akan menjadi impian yang tidak akan terwujud untuk melihat Maxi memakan makanan buatannya setiap hari.

Marry My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang