Part 18

4K 140 9
                                    

" Maaf Zoe "

" Mohon maaf. Apakah bapak sudah mengenal Stevani sebelumnya?" Tanya Natasha penasaran.

" Natasha, bisa kita bicara berdua?" Pinta Maxi kemudian. Natasha mengangguk ia kemudian membawa Stevani keluar ruangan dan kembali menghadap Maxi.

" Mohon maaf. Apakah bapak tidak suka pada Stevani?" Tanya Natasha takut.

" Bagaimana kau bisa mengenalnya dan merekomendasikan dia menjadi sekretarisku?" Kali Maxi bertanya lebih dalam.

" Mohon maaf bapak. Sebelumnya saya meminta rekomendasi dari sekolah sekretaris yang ada di Jakarta dan setelah melewati seleksi Stevanilah yang memiliki kualifikasi terbaik. Bahkan pekerjaannya saat jadi seorang trainer pun sudah cukup baik"

Maxi memejamkan mata dan menghela nafas. " Baiklah. Saya terima surat pengunduran dirimu. Minta bagian administrasi untuk mengurus semuanya. Terimakasih Natasha atas bantuanmu selama ini"

" Saya yang berterimakasih bapak. Saya mohon maaf karena harus melakukan pengunduran diri ini"

Maxi mengangguk, " Tidak apa. Saya mengerti bagaimana perasaan suamimu. Setelah ini minta Stevani untuk menghadap saya"

" Baik pak" Natasha akhirnya melangkah keluar dan menjalankan tugasnya untuk meminta Stevani menghadap Maxi.

Dengan langkah ragu, Stevani akhirnya masuk kedalam ruangan Maxi. Ia melihat pria itu sedang termenung menatap pemandangan ibu kota.

" Aku disini" ujarnya membuat Maxi berbalik menatapnya.

" Silahkan duduk" ujarnya dingin.

Kini Maxi dan Stevani saling duduk berhadapan dan saling menatap. Tatapan yang memandu mereka mengingat kenangan masa lalu.

" Kenapa kau kembali?" Mulai Maxi.

" Mengapa kau
kembali? Apa maumu Stevani?"

Stevani menunduk tak berani menatap Maxi. " Aku minta maaf Max. Aku benar - benar tidak tahu bahwa kau adalah bosku"

" Disaat aku sudah memulai hidup baru, kau datang dan menjadi sekretarisku? Bagaimana bisa stev..."

Stevani kemudian memberanikan diri menatap Maxi, " Aku minta maaf Max. Aku benar - benar tidak tahu jika.."

Maxi mengacak rambutnya dan menatap Stevani. Ingin sekali ia mengatakan bahwa...

Sudah lama dirinya ingin bertemu wanita ini.

Wanita yang 5 tahun lalu selalu mengisi harinya, waktunya dan hatinya.

Bagaimana bisa wanita ini kembali dan menjadi sekretarisnya.

Melihat teka teki ini, Maxi memilih pergi dari ruangan dan keluar dari kantor.

Ia butuh tempat saat ini.

☆☆☆

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Zoe menatap kearah jarum jam dan kembali memikirkan Maxi yang belum pulang hingga saat ini.

Pertama kali Maxi bersikap seperti ini. Zoe benar - benar tak bisa tidur karena terus memikirkan Maxi.

" Maxi... apa kau tidak akan pulang? Apa kau semarah ini padaku?" Batin Zoe.

Ia sangat sedih memikirkan Maxi yang tidak kembali dan memberi kabar.

Bi Lastri melihat Zoe yang sedang menunggu di ruang tv. Ia sangat merasa sedih atas apa yang sedang terjadi.

" Nona, lebih baik nona beristirahat di kamar" ujar Bi Lastri. " Tapi bi.. Kak Max belum datang"

Bi Lastri tersenyum, " Nona, Tuan Maxi bukan lagi anak kecil. Tuan Maxi pasti baik - baik saja. Sebaiknya nona tetap beristirahat. Jangan sampai nona sakit dan tidak bisa melayani Tuan"

Marry My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang