" Zoe.. apa yang sedang kau lakukan?"
Suara berat suaminya membuatnya menoleh dan segera menghapus air mata yang mulai membasahi pipinya sejak tadi.
" Ya? Apa kau butuh sesuatu?" Tanya Zoe mencoba menyembunyikan rasa sedihnya.
" Kau sakit?" Tanya Maxi lagi.
Zoe segera mengangguk, " Aku hanya lelah. Kau tidak makan?"
Maxi bisa melihat jelas raut wajah kesedihan dari Zoe. Tetapi dirinya lebih memilih untuk berpura - pura tidak tahu karena dirinya yang terlalu egois. Mementingkan perasaannya daripada perasaan Zoe.
" Bagaimana aku bisa makan dengan tenang jika melihatmu seperti ini?"
Zoe hanya diam menunduk melihat Maxi yang mulai bersikap dingin padanya.
" Bi Lastri! Masuk!" Panggilnya.
Tak lama Bi Lastri masuk dan membawakan makanan untuk Zoe. Makanan - makanan itu kemudian di tata dengan rapih diatas meja 9balkon kamar mereka.
" Aku tahu kau tidak akan makan disana. Tapi kau harus makan" ujar Maxi bernada lembut.
Setelah selesai menata makanan, Bi Lastri keluar dari kamar dan meninggalkan Maxi juga Zoe.
Zoe masih berdiri dan menatap suaminya itu. Entah mengapa semenjak ia mengenal stevani, Maxi benar - benar sangat berubah. Batinnya.
" Max.. aku tahu kau akan marah jika aku menanyakan hal ini. Tapi... apakah Stevani akan terus seperti ini?"
" Aku tidak bermaksud untuk tidak menghargai keputusanmu. Tapi... menurutku Stevani sudah keterlaluan. Dia mengambil alih semua kewajibanku dirumah ini. Aku senang jika kau ingin membantuku, tetapi semua itu mengurangi kewajibanku untuk melayanimu"
Maxi menghela nafas, " Lalu kau mau aku untuk apa?" Tanya Maxi kembali dingin.
" Kau seharusnya tahu apa yang seharusnya kau lakukan Max. Dia hanya sekretaris. Tidak semestinya dia disini. Biarkan dia lakukan pekerjaannya saja." Akhirnya Zoe mengeluarkan apa yang mengganjal dihatinya.
Setelah mendengar itu, Maxi kembali memanas, ia menatap tajam Zoe. " Apa hakmu untuk mengatakannya? Hanya karena dia sekretaris, dia tidak boleh berada disini? Dia sekretarisku! Apapun yang aku putuskan kau tidak berhak mencampurinya"
" Tapi Max.. maksudku..."
Sebelum Zoe mampu menyelesaikan katanya, Maxi terlebih dahulu memotong dan kembali menekan pernyataan Zoe, " Sudahlah Zoe! Entah mengapa aku menjadi semakin tidak nyaman berada disini" katanya lagi kemudian pergi.
Melihat Maxi sedikit membanting pintu membuat Zoe melemas dan menyenderkan kepalanya di jendela. Ia mengelus dadanya yang terasa sangat sakit melihat suami yang dicintainya malah membela perempuan lain bukan dirinya.
" Haruskah menghargainya sesakit ini?" Ujar Zoe yang tak kuasan menahan tangisnya.
☆☆☆
Zoe kali ini bangun lebih awal. Ia benar - benar kali ini Stevani kembali mengambil alih semua pekerjaannya.
Ia membuatkan sarapan untuk semua orang disitu. Bi Lastri yang baru saja keluar dari kamar langsung menghampiri Zoe yang sudah sibuk membuatkan sarapan.
" Nona... ini masih pagi sekali. Kenapa nona bangun lebih awal?" Tanya Bi Lastri yang kemudian langsung ikut membantu Zoe.
" Tidak apa-apa bi. Aku hanya ingin menjalankan tugasku" jawab Zoe sambil memotong sayuran.
Maxi yang merasa haus seketika terbangun dari tidurnya. Semalam dirinya tidak tidur di kamar bersama Zoe, ia memilih untuk tidur di kamar tamu.
Maxi menghentikan langkahnya saat dirinya melihat Zoe dan Bi Lastri yang sudah Sibuk membuatkan sarapan di dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry My Brother
RomanceZoe White putri kesayangan Jackson dan Kate White kini menjadi seorang gadis yang cantik dan di kagumi banyak pria. Namun siapa sangka hatinya memilih Maxi, pria yang selama ini menjadi kakaknya. Hal yang dikatakan mustahil pun terjadi, Zoe dan Maxi...