Part 45

4.3K 204 30
                                    

GOODBYE MAXI

Sehabis memberikan pidato Julie dipersilahkan kembali duduk. Julie tak henti - hentinya menangis histeris. Bahkan ia sempat pingsan dan akhirnya dibawa ke rumah sakit.Semua hadirin tampak sedih pada hari itu termasuk Zoe yang hanya merenung terdiam saat yang lain sudah meninggalkan nisan Maxi.

Setelah kejadian itu, dari hasil investigasi, pria yang hanya meninggalkan sebaguan tubuhnya itu adalah Maxi. Tentu hal ini menjadi sebuah peristiwa yang sangat menyedihkan bagi semua pihak. Terutama Zoe.

Zoe tak henti - hentinya menangis dihadapan makam Maxi dan mencoba untuk mengatakan apa yang ada di hatinya. Kate dan Jackson hanya bisa terdiam dan sedih melihat putri dan cucu mereka kini harus kehilangan Maxi untuk selama - lamanya. Bahkan Kate juga turut mengeluarkan air mata. Apapun yang telah Maxi perbuat, Maxi tetaplah putranya dan ayah dari cucunya.

Kate memeluk dan mengelus rambut Kate, " Kau harus sabar dan tabah anakku " 

Adam yang menggendong Cassian akhirnya menghampiri Zoe, " Zoe, sudah waktunya kita pulang"

Zoe mengangguk ia kemudian pergi dari tempat itu dengan berat hati.

Hari - hari Zoe kini akan sepi. Setelah kepergian Maxi, ia juga harus meraskan pil pahit ditinggal suami ke penjara. Ya akhirnya Billy dan Maria harus berada di penjara untuk mempertanggung jawabkan semuanya.

Bagaimana dengan pernikahan Zoe dan Billy? Tentu saja setelah mengetahui motif Billy, Jackson meminta untuk memisahkan Billy dari Zoe. Walaupun rasa ingin menyakiti itu kini telah berganti cinta, namun tetap saja perasaan itu tidak bisa termaafkan.

Bagaimana dengan Zoe?

Kini hatinya bagaikan area tak berpenghuni. Saat ini ia hanya menatap Cassian dan calon bayi yang masih ada diperutnya sebagai cintanya.

Sesampainya dirumah Jackson, Kate langsung mengurus Cassian. Ia sadar bahwa keadaan ini mungkin saat berat untuk putri dan cucunya.

" Zoe.. aku ingin memberikanmu sesuatu"

Adam mengeluarkan secarik kertas dan memberinya pada Zoe. " Dia memberiku kertas itu saat ia akan menyelamatkanmu"

Zoe perlahan membuka kertas itu dan membacanya.

" Dear Zoe, aku ingin meminta maaf setelah apa yang ku lakukan padamu 3 tahun lalu. Maaf saat itu aku tidak bisa menjadi suami dan ayah yang baik untukmu dan Cassian. Maaf 3 tahun lalu aku tidak bisa tegas pada perasaanku hingga akhirnya kau pergi meninggalkanku. Sejak itulah penderitaanku dimulai. Aku merindukanmu dan ingin memelukmu juga anak kita.

Zoe, aku tahu mungkin kesalahanku tidak bisa termaafkan. Tetapi izinkanlah aku mengatakan bahwa aku sangat mencintaimu dan anak kita. Maafkan aku yang tidak cukup kuat menghadapmu dan mengatakan ini semua. Setelah kau pergi. Aku baru menyadari bahwa cintaku padamu bukan sebagai seorang kakak. Tetapi layaknya seorang pria yang sangat mencintai wanitanya. Tetapi aku terlambat mengakui semua itu.

Zoe, melihatmu bersama orang lain benar - benar membuatku tak sanggup. Rasanya ingin aku pergi saja dari Kehidupanmu. Tetapi takdir selalu menyatukan kita. Mungkin itulah yang harus ku bayar. Melihat wanita yang aku cintai berbahagia bersama orang lain. Rasa sakitmu terdahulu harus aku rasakan. Rasa itu begitu meyakitkan.

Zoe, jika ada kehidupan lain. Aku akan selalu minta bahwa aku , kau dan anak kita akan disatukan sebagai satu keluarga yang indah.

Jaga dirimu baik - baik juga anak kita. Aku mencintaimu selalu.

- Maxi"

Air mata Zoe kini mengalir deras. Ia tidak menyangka bahwa kemarin adalah waktu terakhir dirinya melihat Maxi. Pria yang masih menjadi pemilik hatinya.

Marry My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang