Part 8

7.2K 257 9
                                    

Adam mencari keberadaan Zoe di tengah orang - orang yang sedang sarapan. Tetapi ia tidak melihat dimanapun Zoe. Adam langsung menghampiri Tasya yang sedang menyantap sarapannya bersama staff yang ikut berlibur.

" Tasya.. apa kau melihat Zoe?"

Tasya menoleh lalu melihat kearah sekitar, " Aku rasa dia belum terun. Apa dia ada di kamarnya?" Jawab Tasya.

Adam mengangguk. Kemudian ia memutuskan untuk mengambil 2 mangkuk bubur dan 2 helai roti untuk dirinya dan juga Zoe.

Adam mengangkat nampan dan berjalan menuju kamar Zoe. Sebelum sampai dikamar Zoe, Adam berpapasan dengan Maxi yang baru saja keluar dari kamar.

" Kau mau kemana?" Tanya Maxi pada Adam. " Ah aku mau ke kamar Zoe. Dia belum sarapan. Oiya kau sudah sarapan Max?"

Maxi mengangguk expresi wajahnya berubah jadi dingin, " Kalau begitu aku langsung ya" ujar Adam langsunh berlalu.

Maxi memperhatikan Adam yang pergi dari hadapannya. Seketika hatinya merasa kesal dan sakit. Tapi apa daya, Maxi tidak memiliki hak untuk menghadang Adam. Yang bisa ia lakukan hanya berdiri mematung dan mengepal kencang tangannya seakan ia menahan amarah yang cukup besar.

" Tunggu.."

" Untuk apa aku seperti ini? Bukankah ini yang ku mau? Mungkin saja Adam bisa membuat Zoe melupakanku"

Maxi menghela nafas dan menenangkan emosinya.

----

Sudah ketukan ke 5 tetapi Zoe tidak juga membukanya, " Kemana dia?" Gerutu Adam.

Adam kembali mengetuk pintu Zoe untuk yang ke 6 kalinya, " Zoe tolong buka. Ini aku Adam"

Tak lama pintu itu terbuka. Adam melihat Zoe yang sudah cantik menggunakan dress pink yang selaras dengan kulit putihnya.

" Kau sudah mandi? Aku pikir belum" goda Adam. Zoe hanya tersenyum.

" Aku boleh masuk ya? Aku bawakan sarapan untuk kita"

Zoe nampak berfikir sejenak sebelum akhirnya dia memoersilahkan Adam masuk.

" Kenapa kau tidak turun Zoe?" Tanya Adam lembut.

Zoe sedari tadi nampak menyembunyikan wajahnya dan membuat Adam semakin curiga. " Aku tidak lapar"

Adam terdiam menatap Zoe yang selalu menyembunyikan wajahnya. Adam meletakkan nampan itu diatas tempat tidur dan langsung menatap Zoe.

" Tatap aku Zoe. Kau tidak pernah seperti ini"

Zoe tetap tidak mau menegakkan tulang lehernya.

Entah apa yang ada dipikiran Adam dengan lancangnya ia memegang dagu Zoe dan mengangkatnya hingga terlihat jelas wajah sembab milik Zoe.

" Hey ada apa? Apa kau menangis semalaman?" Tanya Adam.

Zoe langsung melepaskan tangan Adam dari wajahnya dan berlalu ke Balkon.

Tak tinggal diam, Adam tetap mengikuti Zoe dan menanyakan apa yang terjadi.

Zoe tetap diam tak menjawabnya.

Marry My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang