Part 44

4K 179 8
                                    

Billy mengepalkan tangannya di depan kaca. Sebisa mungkin dirinya melampiaskan kemarahan tanpa membuat Maria terbangun.

Ia terpaksa melakukan ini, jika ia salah langkah ia akan menjerumuskan Zoe pada penderitaan.

Bagaimana dengan Maxi? Well sebenarnya dia tidak begitu peduli. Tetapi ketika memikirkan Zoe yang mungkin saja sedih jika anaknya kehilangan ayah, itu membuatnya sedikit terganggu.

Billy mengambil ponselnya dan menelfon seseorang.

" Adam apakah kau sudah menemukan Maxi?"

" Well kami sedang menuju lokasi yang kau kirimkan. Sebentar lagi kami akan sampai disana" jawab Adam dari sebrang sana.

" Kabari aku secepatnya ya" ujar Billy menutup telfonnya.

Billy mengambil beberapa pakaian yang sudah ia tanggalkan sebelumnya dan mengenakannya. Ia berjalan perlahan menyelinap keluar dari kamar menghindari Maria.

" Babe? Where are you going?" Suara Maria memanggilnya membuat Billy menghentikan langkahnya.

" I need to go find Christian" ( Aku akan pergi mencari Christian ) ujarnya.

" No! You can't! It's dangerous Billy! I can't let you go there!" ( Tidak! Itu berbahaya Billy. Aku tidak bisa membiarkanmu pergi)

" Christian won't hurt me. I want to see how suffer they are" ( Christian tidak akan menyakitiku. Aku ingin melihat bagaimana mereka menderita )

" No Billy! It's dagerous for you. Christian, he already set up a bom to destroy the place." ( Tidak Billy! Ini berbahaya untukmu. Christian sudah menyiapkan bom untuk menghancurkan tempat itu )

Billy menatap Maria dengan tajam, " What are you saying?! He will destroy all of them? Zoe?" ( Apa yang sedang kamu katakan? Dia akan mengancurkan semuanya? Termasuk Zoe?)

" Yes! So please don't go. I dont want anything happened to you" ( Ya! Jadi jangan pergi. Aku tidak ingin sesuatu terjadi padamu) tahan Maria lagi.

" Kalian semua kejam!" Kali ini amarah Billy tidak tertahankan ia termakan emosinya hingga melayang sebuah pukulan keras pada Maria hingga membuat wanita itu tidak sadar.

☆☆☆

Maxi berhenti disebuah tempat dimana Maria memberitahunya. Sebuah rumah jauh dari keramaian dan tidak ada listrik yang mengalir. Maxi memeriksa kantong memastikan senjata yang ia bawa masih ada di sakunya.

" Oh shit!" Gerutunya saat menyadari sakunya kosong tanpa senjata. Ia lupa Billy mengambil senjatanya untuk mengancam Maria.

Tetapi dirinya tidak bisa hanya diam. Ia harus tetap masuk dan menyelamatkan Zoe. Perlahan ia memasuki rumah itu. Jauh dari bayangannya, hingga ia semakin memasukin bagian ini rumah itu. Tidak ada satu orangpun yang menyerangnya.

Seketika ponselnya bergetar, setelah melihat nama Billy yang memanggilnya ia segera mengangkatnya.

" Maxi! Dengarkan aku. Kau hanya memiliki waktu 15 menit untuk pergi dari situ. Kau dan Zoe harus pergi dari tempat itu sebelum terlambat"

" Billy.. apa yang sedang kau katakan?"

" Christian. Dia memasang sebuah bom ditempat itu. Kau tidak memiliki waktu yang banyak" ujar Billy lagi yang kemudian tertutup.

Maxi menghela nafas, ia harus segera mencari Zoe dan membawanya pergi. Ia memasuki seluruh ruangan di rumah itu. Hingga ia melihat sebuah ruangan yang hanya terdapat sebuah kursi dan terdapat bom diatasnya bertuliskan angka 2:00 yang masih terus berjalan.

☆☆☆

Zoe terus berteriak di dalam mobil meminta Christian melepaskannya. Namun apa daya sekuat apapun Zoe ingin melepaskan diri, ia takkan pernah bisa lepas dari Christian.

" Christian... kenapa kau melakukan ini? Apa salahku?!! Jika ini karena masa lalu ayahku, bisa kah kau melupakannya?! Kami sudah tidak ada urusan denganmu"

Christian tertawa keras, " Tutup mulutmu Zoe! Aku tidak benar - benar ingin menyakitimu"

Zoe menatap Christian dengan bingung, " Apa maksudmu?!"

" Baik - baik akan ku jelaskan. Aku sebenarnya menggunakanmu hanya untuk memancing Maxi. Dari awal Maxi lah yang ingin ku habisi! Walau aku juga ingin menghabisimu sih karena kau mulai membuat adikku melupakanmu"

" Adikmu?"

Christian kemudian tertawa lagi, " Ya! Billy adalah adikku. Suamimu itu. Kau tahu kenapa aku minta Billy menjadi suamimu? Supaya Maxi menderita sebelum ajalnya tiba.  Ternyata melihat Kisah percintaan kalian membuatku puas."

" Maxi harus menderita dengan penyesalannya selama 3 tahun ini. Ia pun juga harus menderita melihat wanita yang dicintainya menikah dengan orang lain. Jadi aku rasa hari ini ia bisa menyusul ayahku ke neraka"

" Biadab kau Christian!!!"

" Harusnya kau salahkan si jalang Julie. Dan sebntar lagi semua kekayaan ayahku akan jatuh ketangan yang seharusnya. Karena pasti dia sudah meledak dirumah itu"

Zoe lantas melihat kearah belakang dan benar saja, rumah yang baru saja mereka tinggalkan sudah berubah menjadi api merah yang membara. " MAXIIIIIIII!" Zoe menangis sekeras - kerasnya, berusaha melepaskan dirinya dari ikatan - ikatan yang menjeratnya.

Tidak, Maxi tidak mungkin ada ditempat itu.

Seketika mobil yang ditumpangi Zoe dan Christian terhenti saat seorang pria menghalangi jalan mereka.

Christian menghentikan mobilnya secara mendadak dan membuat Christian kesal.

Tak lama pria itu mendekat dan wajahnya pun semakin terlihat jelas. " Billy..." panggil Zoe pelan.

Christian yang kesal keluar dari mobil dan membentak adiknya itu. " Apa yang kau lakukan bodoh! Apa kau ingin menyelamatkan wanita ini?!"

Billy hanya diam tak bersuara. " Iya?! Ck. Kau bodoh! Bukankah selama ini dia hanya mencintai pria iti?! Kau bukan siapa - siapa dimatanya Billy! Sadar lah!"

*dwaaar*

Seketika suara tembakan terdengar.

Christian jatuh seketika sambil memegang dada kirinya. " Kau..."

" Sekarang kau bebas dari dendamu Chris" ucap Billy dengan suara bergetar.

Ia menjatuhkan pistolnya dan memeluk sang kakak. " Maafkan aku. Tapi aku tidak bisa melihatmu menyakiti wanita dan calon anakku. Kau membahayakan semua orang kak" ujarnya sambil menangis.

" Tenanglah kau disana. Dendamu dan ibu sudah terbalaskan"

Zoe melihat itu hanya bisa menangis histeris. Ia kembali melihat kebelakang dan mengingat Maxi.

5 menit kemudian suara Adam dan polisi datang. Ia langsung memeluk Zoe dan melepaskan ikatannya di mobil.

Adam mencoba menenangkan Zoe sementara polisi mengamankan Christian dan Billy.

Zoe lantas menatap Adam dengan tatapan miris. " Adam.. apa Maxi baik - baik saja?"

Adam yang matanya terlihat habis menangis kembali memeluk Zoe, " Kami menemukan anggota tubuh seorang pria didalam. Kemungkinan besar..."

" Itu Maxi.."

Zoe menggelengkan kepalanya, " Tidak.. tidak!!!!!!!! Maxiii" tangisnya histeris.

☆☆☆

Siap - siap ya guys. Tabahkan diri kalian.

Marry My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang