Part 29

6.4K 337 56
                                    

Zoe menatap kosong pemandangan indah yang ada dihadapannya. Matanya yang sembab masih disebabkan air matanya yang tak kunjung menghilang.

Ia memegangi dadanya yang selalu saja terasa sakit. Kejadian 3 hari yang lalu benar - benar membuat dirinya rapuh.

Ia melihat suami yang paling dicintainya berselingkuh dengan wanita lain. Maxi tampak sangat kaget pada waktu itu. Zoe hanya bisa menangis dan berlari pergi dari kamar itu.

Tentu saja Brandon tak diam saja. Ia langsung melepaskan sebuah pukulan lagi pada wajah Maxi hingga wajahnya berdarah - darah.

Sebagai orang tua tentu saja Jackson tidak diam saja. Dirinya langsung pergi ke Indonesia untuk melihat keadaan putri kesayangannya bersama Kate.

Semua orang mengutuk aksi bejat Maxi. Tetapi tidak dengan Zoe. Meskipun dirinya merasa sangat kecewa, setelah mengetahui apa yang terjadi pada Stevani, ia mengerti satu hal bahwa, cinta memang tidak bisa di paksa. Dan cinta akan selalu pulang pada pemiliknya.

" Mungkin cintanya Maxi tidak akan pernah menjadi milikku" batinnya.

Ia mengelus perutnya, syukurlah tidak ada sesuatu hal yang buruk terjadi pada janinnya. Bayinya lah yang menguatkan Zoe. Bayinya lah yang membuat dirinya bertahan. Dia harus berjuang demi anaknya.

" Mohon maaf ibu saya menganggu. Ada seseorang yang ingin menemui ibu" ujar Tini. Asisten baru di apartemen Zoe.

Zoe mengangguk dan meminta Tini memanggil orang tersebut.

Zoe melebarkan matanya tatkala dirinya melihat siapa yang menemuinya.

Stevani.

Ia datang dengan keadaan kacau dan menangis sambil berlutut dihadapan Zoe.

" Zoe! Aku mohon bantulah Maxi! Aku tidak ingin dia mati Zoe! Aku mohon!" Ujarnya

Zoe menatap kaget mendengar permohonan Stevani, " Apa yang kau bicarakan?"

Stevani menatap Zoe sendu, " Maxi... dia di sekap oleh orang. Aku tidak bisa mencarinya! Aku mohon Zoe! Jika kau ingin marah kau bisa menyakitiku saja! "

Zoe terdiam menatap Stevani. Perasaan berkecamuk dalam dirinya. Stevani benar - benar mencintai Maxi.

Zoe menghela nafas, " We'll get him"

☆☆☆

BRAKKK!!!

Sebuah hantaman kembali terdengar pada sebuah ruangan kosong jauh dari ibu kota.

Maxi kini hanya terduduk lemas dengan keadaan wajah yang penuh memar dan darah.

" Sudah berkali - kali ku peringatkan padamu untuk menjaga putriku! Apa yang kau lakukan Maxi?!!!!" Suara keras Jackson memenuhi ruangan itu. Ia menatap geram pria itu.

" Apa kau benar - benar mau mati hah?!"

Ia mencengkram keras kerah baju milik Maxi, dan menatapnya geram, " Seharusnya aku tidak pernah memberikannya padamu kau tahu brengsek!!!!"

Ia kembali mendapatkan sebuah pukulan.

" Stop Daddy! Aku mohon berhentilah!" Ujar Zoe tiba - tiba membuat semua orang yang di tempat itu kaget.

" Zoe.. apa yang kau lakukan disini?!" Tanya Brandon.

Zoe menatap ayah dan saudaranya tidak percaya, " Sejak kapan kalian berubah menjadi seorang pembunuh? Apa dengan kalian menyakiti Maxi, semua akan membaik?"

" Lepaskan dia!" Perintah zoe membuat semua anak buah Jackson langsung menurutinya.

" Dia sudah menyakitimu. Mengapa kau masih melindunginya nak?"

Marry My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang