Part 15

6.1K 151 2
                                    

Maxi menatap Zoe yang sudah duduk manis melahap satu piring pancake dengan senyuman manis. Ia merasa sangat bahagia melihat Zoe yang kini sudah menjadi istrinya.

Merasa Maxi terus memperhatikannya, Zoe berhenti melahap pancakenya dan berbalik menatap Maxi. " Apa yang kau lihat Max?"

Maxi tertawa kecil dan mendekatkan dirinya pada wajah Zoe, " Max? Kau pikir aku kakakmu atau temanmu? Aku ini suamimu sekarang panggilah aku dengan sebuah panggilan khusus?"

Zoe memutar bola matanya dan mencari panggilan apa yang cocok untuk Maxi saat ini, " Hmmm... Oppa?" Celetuknya. Maxi langsung cemberut menatap Zoe, " Berhenti mengatakan itu" Zoe hanya tertawa geli.

" Aku rasa sayang itu cukup. Sayang juga bisa menjadi doa. Supaya kita bisa sayang terus satu sama lain" ujar Zoe. Maxi tersenyum dan mengusap rambut Zoe, " Baiklah sayang. Jika ada diantara kita yang memanggil nama, maka diantara kita harus ada yang marah. Setuju?"

Zoe menggangguk, " Setuju"

" Baiklah, cepat habiskan makanmu sayang" perintah Maxi.

" Hmmm. Sayang.. ada yang ingin aku sampaikan.." ujar Zoe lagi.

" Aku ingin Pancake lagi... entah kenapa aku sangat merasa lapar. Kegiatan kita semalam benar - benar..."

Sebelum Zoe melanjutkan, Maxi langsung tertawa dan mengangguk mengerti, " Iya sayang. Akan aku pesankan lagi, kau duduklah disini okay?"

Zoe tersenyum innocent dan mengangguk menatap suaminya.

☆☆☆

" Sebenarnya kita mau kemana sih? Kenapa aku tidak diberi tahu kita akan kemana?" Gerutu Zoe yang sejak diperjalanan sangat penasaran tentang objek wisata yang akan dikunjungi.

" Sabar sayang. Kau akan tahu setelah ini"

Mobil mereka akhirnya berhenti didepan sebuah bangunan museum. Zoe benar - benar antusias ingin segera menjelajahi museum itu.

Benar saja, setelah Zoe melihat apa yang di koleksi museum itu, Zoe teriak histeris. Ia benar - benar menyukai museum Teddy Bear yang terletak di pulau Jeju ini.

Museum ini menampilkan ribuan koleksi Teddy Bear dari seluruh penjuru dunia.

Koleksi boneka Teddy Bear yang unik, menarik dan menggemaskan akan mudah ditemukan di museum ini. Bahkan, di sini terdapat koleksi boneka beruang yang berumur lebih dari 100.

Zoe tak henti - hentinya tersenyum melihat boneka tedy bear yang di pajang dengan berbagai macam gaya dan busana. Sebagai pecinta boneka Tedy Bear tentu museum ini menjadi museum yang sangat Zoe sukai.

" Apa kau suka?" Tanya Maxi. Zoe memgangguk antusias, " Aku suka. Sangat suka"

Mereka kembali menikmat pajangan Teddy Bear yang tersusun rapih di sepanjang galery.

Mata Zoe kini beralih pada tangannya yang tak lepas dari genggaman Maxi. Ia menatap Maxi yang juga tengah melihat galery.

Ia tersenyum menatap Maxi. Betapa beruntungnya dia. Hal yang selama ini ia pikir mustahil terjadi kini sudah terjadi.

Maxi yang sepanjang hidup Zoe dikenal sebagai kakak lelakinya, kini berjalan disampingnya, menggenggam tangannya dan mengenakan cincin kawin yang sama-sama terpasang pada jari manis mereka.

Ia tahu, Maxi masih berusaha untuk mengalihkan perasaannya. Zoe pun juga tidak akan menyerah untuk membantu Maxi.

Tak terasa kini mereka sudah berada di penghujung galery dan selesai melakukan tour di museum Teddy Bear itu. Mereka menunggu mobil mereka datang untuk kembali melanjutkan perjalanan mereka.

Marry My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang