Move On

20K 1K 6
                                    

Enam bulan sudah sejak pernikahan Zain berlalu kini Meyra sibuk dengan pekerjaan barunya, tepatnya lima bulan yang lalu Meyra resign dari perusahaan tempatnya bekerja, dan memilih untuk mewujudkan impiannya sewaktu sekolah dulu.

Dulu Meyra ingin sekali mempunyai sebuah butik dan menyalurkan hobinya mendesain baju, tapi karena keterbatasan modal akhirnya Meyra bekerja disebuah perusahaan dan sedikit demi sedikit gajinya ditabung untuk mewujudkan impian yang sempat tertunda,bukan karena orang tua Meyra tidak mampu untuk mewujudkan impian Meyra, tetapi Meyra yang bersikukuh untuk mewujudkan impiannya dengan hasil keringatnya sendiri, kalau pun dibantu bukan sepenuhnya

Kini akhirnya apa yang selama ini diimpikan Meyra terwujud juga, berkat kerja kerasnya selama ini dan juga dukungan dari keluarga beserta temannya salsa semuanya bisa terwujud, sampai - sampai Salsa ikut resign dan membantu Meyra dibutik sebagai asisten Meyra.

Mengenai Zain......! Meyra telah benar - benar move on dari Zain, entah karena kesibukan yang menyita sebagian besar waktunya hingga ia lupa tentang Zain yang selama ini bertahta dihatinya ataukah karena Meyra memang telah mengubur dalam - dalam nama Zain dari hatinya.

Rasa sakit yang pernah dirasakan Meyra tidak serta merta membuatnya menjauhi semua hal yang berkaitan dengan rasa sakit itu, buktinya sampai sekarang ia masih berteman baik dengan Rafi, kakaknya Zain, terlebih ketika Meyra mengetahui jika Rafi mempunyai seorang anak laki-laki berusia tiga tahunan bernama Arkan yang telah ditinggal pergi ibunya ketika melahirkannya

Sejak dulu Meyra memang sangat menyukai anak kecil, ia sangat dekat dengan keponakan - keponakannya, awalnya rasa iba yang membuat Meyra ingin mengenal sosok Arkan, seiring berjalannya waktu Arkan yang sangat pintar dan menggemaskan membuat meyra begitu menyayangi anak itu, Arkan sendiripun merasa sangat nyaman bila bersama Meyra, mungkin karena Arkan tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu makanya dia akan cepat akrab dengan teman - temen perempuan ayahnya, dan itu terbukti arkan tidak hanya akrab dengan Meyra saja tapi juga dengan Salsa

Usia arkan memang baru tiga tahun tapi ia sudah meminta untuk bersekolah, mungkin karena di rumah tidak mempunyai teman bermain makanya Arkan selalu merengek pada Rafi untuk didaftarkan ke sekolah, sebagai seorang Ayah yang sangat menyayangi putranya apapun akan ia lakukan asalkan Arkan bahagia, Rafipun akhirnya mendaftarkan Arkan di sebuah kelompok bermain yang searah menuju kantornya, tujuannya agar Rafi bisa sekalian ke kantor sambil mengantar Arkan ke sekolah yang kebetulan juga sekolah Arkan tidak jauh dari butik Meyra  hanya berjarak sekitar lima ratus meter saja.

Sesekali Arkan memang mengajak pengasuhnya untuk mampir dulu ke butik Meyra saat jam pulang sekolah, seperti saat ini Arkan sedang berada di butik Meyra dengan mbak Tina yang sudah mengasuh Arkan dari bayi.

"biar Arkan sama saya aja mb...." ajak Meyra pada Arkan, lalu memasuki ruangannya setelah ijin pada mbak Tina,pengasuh Arkan

" iya bu..... " jawab mbak Tina penuh hormat

Meyra mengangkat tubuh kecil Arkan dalam gendonganya kemudian mendudukan pada sofa yang terletak pada ruangannya

" Arkan udah makan sayang "  tanya Meyra gemas sambil mencubit manja hidung Arkan

" udah tante..... Dapat makan di sekolah " jawab Arkan bergelendot manja di lengan Meyra
" tante.... tante.... besok hari minggu Arkan mau ke kebun binatang sama Ayah....!!! "

" oh... Ya!! seneng dong Arkan, jalan - jalan sama Ayah,lihat banyak binatang bisa sekalian belajar juga, Arkan paling suka binatang apa? "

" Arkan paling suka sama harimau tante"  jawab Arkan sambil menunjukkan jari-jarinya membentuk sebuah cakar harimau

"Harimau!! Emangnya Arkan nggak takut, nanti dicakar lho"  Meyra ikut-ikutan menunjukkan jari-jarinya membentuk cakar harimau yang membuat Arkan tertawa bukannya takut

Kelucuan Arkan merupakan hiburan tersendiri bagi Meyra, entah mengapa Meyra sangat menyayangi anak itu, meski belum lama saling kenal

"Arkan nanti pas lihat banyak binatang pasti seneng banget, dulu sewaktu tante masih kecil juga gitu, paling senang kalau di ajak pergi ke kebun binatang "

" emmm..... Lebih seneng lagi kalo tante ikut " ucap arkan ragu - ragu setengah berbisik.

" Arkaannn.... Kan udah ada...... "

" ada siapa.....!!! " ucap Rafi yang tiba-tiba muncul dari balik pintu menyambar ucapan Meyra dan sukses membuat Arkan dan Meyra menoleh bersamaan.

Arkan langsung menghambur kedalam pelukan Rafi saat Rafi merentangkan kedua tangannya
" ayah..... "   Arkan membenamkan kepalanya dalam pelukan Rafi, dan Rafi mengusap lembut punggung Arkan dengan sayang.

" mas Rafi..... tumben jam segini udah pulang kantor " ucap Meyra menatap takjub kepada dua laki-laki di depannya, kedekatan antara Ayah dan Anak yang terlihat sangat bahagia

Semenjak Meyra mengenal Arkan, Rafi memang meminta Meyra untuk memanggilnya dengan sebutan mas bukan kakak lagi, alasannya sih biar terdengar lebih akrab padahal sebenarnya Rafi memang menginginkan lebih dari sekedar akrab,mungkin!

Rafi yang terlihat gagah dengan setelan jas yang pas di tubuhnya perlahan berjalan menuju sofa dan mendudukkan bokongnya dengan nyaman tanpa melepas pelukan Arkan yang masih bergelayut manja di gendongannya

" tadi habis meeting di luar sama clien kebetulan deket dari sini ya sudah sekalian mampir soalnya tadi mbak Tina juga sms bilang kalo Arkan minta main dulu ke sini "

" ohhh..... gitu" meyra hanya bisa ber oh ria sambil menyodorkan segelas air kepada rafi.
"diminum Mas.....! "

"terima kasih.... "   Rafi meneguk habis air yang telah diterimanya, lalu gelas kosong itu diambil kembali oleh Meyra

" mas Rafi kelihatan capek, sini biar Meyra saja yang gendong Arkan, sepertinya Arkan juga kelelahan dan mulai mengantuk "
Meyra mengambil Arkan dari gendongan Rafi dan mulai menepuk-nepuk punggung Arkan seraya mondar-mandir menina bobokan.

Rafi menarik sudut bibirnya tersenyum simpul ketika melihat perlakuan manis Meyra terhadap Arkan, sisi hatinya menghangat dan merasa nyaman dengan pemandangan di hadapannya

Entahlah! Apa yang sebenarnya Rafi rasakan, setiap kali melihat kedekatan Meyra dan Arkan, sisi hatinya selalu saja meleleh dan pikirannya mulai beandai-andai


Tbc

ALMAYRA (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang