Rumah Sakit 2

14.5K 742 4
                                    

Abim dan Meyra tengah berada di taman rumah sakit, Abim berdiri membelakangi Meyra yang duduk lesu dikursi rodanya, dengan setelan jas kerja yang pas dengan tubuh atletisnya dan pandangannya lurus kedepan serta tangan terlipat didepan dada membuat Abim terlihat gagah dan angkuh, entah apa yang sedang di pikirkannya namun tak sepatah katapun terlontar dari mulutnya setelah ia membawa kabur Meyra dari Zain dan Rafi, sudah sepuluh menit hanya ada keheningan diantara keduanya.

"ehm..... Pak Abim.... ehm. .. maaf.... "  ragu-ragu Meyra mencoba membuka obrolan dengan Abim

" apa yang ingin kamu katakan.... katakan saja.... " ucap Sbim dingin dengan pandangan yang masih lurus kedepan

" sa... saya.... " ucap Meyra gugup atau lebih tepatnya takut melihat sikap dingin Abim

" tidak perlu berterima kasih, aku melakukannys untuk menebus kesalahanku padamu, semoga kamu memaafkanku, karena telah membuat kakimu tidak bisa berjalam " kata kata Abim masih saja dingin dan angkuh
" hebat ya kamu diperebutkan oleh dua orang laki-laki, kakak beradik pula.. ... wow" ucap abim dengan nada mengejek

"apah.....! " ucap Meyra terlontar begitu saja

Meyra yang awalnya bersimpati dengan sikap Abim berubah menjadi jengkel karena ucapan Abim yang terkesan memperoloknya
"maaf.... sepertinya saya salah menilai anda" ucap meyra ketus dengan tatapan yang tidak kalah dingin, meskipun yang ditatap hanyalah punggung Abim

Abim melirik sekilas dengan sudut matanya
  "kamumarah....!!" ucap abim seraya sudut bibirnya terangkat tanpa diketahui meyra  " makin cantik kalo marahlirih abim

"bapak bilang apa.... "  Meyra mendengar gumaman yang tidak jelas terlontar dari mulut Abim

" tidak......aku tidak bilang apa-apa.... " Abim berusaha untuk bersikap cool lagi
" ehm.... Apa aku setua itu hingga kamu selalu memanggilku bapak.....!!" protes Abim pada Meyra

" bukan begitu tapi.... " Meyra tidak melanjutkan kata - katanya ia terlihat bingung dan menggigit bibir bawahnya yang membuat Abim menahan napas

'oh God expresi kepolosannya memporak-porandakan hatiku' batin Abim dalam hati

" sudahlah jangan panggil bapak lagi.... "

" lalu....... " ucap meyra membego

" ya.... pokoknya jangan panggil bapak, bisa panggil nama aja atau apalah... "

'beb atau sayang barang kali ' suara hati abim

" aduh.... enaknya panggil apa ya tuan....!!! big boz.... atau apa  ya....!!" Meyra  bicara sendiri sambil menghitung dengan jarinya, berusaha mencari kata yang tepat untuk memanggil Abim, karena yang empunya nama tidak mau dipanggil bapak

Melihat tingkah Meyra yang menyebutkan nama-nama panggilan untuknya yang begitu aneh, membuat Abim merasa geli sendiri dan tak habis pikir dengan pemikiran gadis yang ada di depannya ini

" sudahlah kembali ke kamar, kamu harus banyak istirahat biar cepat sembuh, terserah kamu mau panggil apa"
Abim mendorong kursi roda Meyra menuju kamar tanpa memperdulikan meyra yang masih bicara sendiri dengan nama - nama anehnya, dan juga tanpa menunggu persetujuan Meyra

ALMAYRA (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang