Keesokan harinya dengan penuh semangat Meyra bersiap - siap untuk pergi ke pantai bersama Abim , Abim telah berjanji bahwa dirinya akan mengajak Meyra untuk menikmati keindahan pantai - pantai di jogja.
Abim yang ditunggu - tunggu Meyra sepertinya masih belum beranjak dari tempat tidurnya, sepertinya dia kelelahan, maklumlah semalam Abim dan Meyra pulang ke hotel jam sebelas malam sedangkan pada siang harinya di habiskan Abim full untuk bekerja
Meyra mondar-mandir di dalam kamarnya sesekali ia menoleh jam yang melingkar di tangan kirinya, dia bertanya - tanya kenapa Abim belum juga muncul di kamarnya, sedangkan ia sudah tidak sabar ingin menghirup udara pantai dan bermain pasir
Sejenak Meyra berfikir haruskah ia datang ke kamar Abim, rasanya tidak pantas seorang wanita datang ke kamar pria, Meyra masih bingung dengan pemikirannya sendiri, sekali lagi ia mondar-mandir dan menimang-nimang apakah ia seharusnya datang ke kamar Abim untuk mengetahui apakah dia sudah siap atau belum, atau mungkinkah dia lupa dengan janjinya hari ini
Akhirnya keputusan sudah di ambil Meyra, ragu - ragu Meyra mengetuk pintu kamar Abim namun hasilnya nihil tak ada jawaban,sekali lagi Meyra mengetuk pintu dan belum juga ada jawaban
"Apa kurang keras kali ya! " gumam Meyra
Dan kali ini Meyra tidak mengetuk pintu melainkan menekan bell, tapi tetap tidak ada respon dari empunya, berkali-kali menekan bell tetap tak ada jawaban, Meyra merasa putus asa dan memilih untuk kembali ke kamarnya
Baru dua langkah saat ia memutuskan untuk kembali ke kamarnya tiba-tiba Meyra berbalik dan kembali menekan bell kamar Abim kembali dan hasilnya masih tetap sama nihil, saking penasarannya kenapa tak ada jawaban dari yang empunya kamar, Meyra memasukkan digit nomor yang sebelumnya telah diberitahu Abim, bukannya apa-apa Meyra hanya takut terjadi sesuatu pada Abim
Meyra mengendap-endap masuk ke dalam seperti seorang pencuri dan betapa terkejutnya ia saat ia sampai di dalam, ternyata Abim masih tertidur pulas dengan nyamannya
Meyra menepuk jidatnya sendiri lalu berniat pergi dari kamar Abim dan membiarkan Abim menikmati tidurnya karena sepertinya Abim sangat kelelahan dan sebagian rasa lelah itu adalah ulah Meyra yang mengajak Abim menyusuri jalanan malam kota Jogja
Naas saat hendak berbalik meninggalkan kamar Abim tanpa sengaja tas Meyra menyenggol vas bunga yang terletak di atas meja hingga menimbulkan suara pyarr....., vas bunganya jatuh dan hancur menjadi beberapa keping
Abim terbangun mendengar suara benda jatuh, saking linglungnya dia mengira ada maling yang masuk ke kamarnya, Abim langsung beranjak dari tempat tidur dengan mata yang mengerjap beberapa kali dan raut wajah yang menegang membuat Meyra ketakutan
Namun saat melihat Meyra yang juga ikut terkejut, Abim menyadari bahwa yang dikamarnya adalah Meyra bukannya maling
"ma-maaf........ " ucap Meyra dan Abim bersamaan
" yang salah saya ....... Maaf telah mengganggu tidur bapak" Meyra memungut vas yang terjatuh dengan rasa bersalah dan perasaan canggung melihat Abim yang hanya mengenakan celana pendek dan atasan singlet yang memperlihatkan otot bisebnya
Dengan wajah tertunduk Meyra hendak melangkah pergi dari kamar Abim, namun belum sempat melewati pintu, Abim sudah menghentikannya
"Maaf aku lupa dengan janji kita..... badanku rasanya lelah sekali"
Ucap Abim kembali duduk di tepi tempat tidurnya sambil merenggangkan otot-ototnya dan juga mengusap tengkuknya" sudahlah tidak apa-apa lebih baik Bapak lanjutkan tidurnya sepertinya Bapak capek sekali, saya mau kembali ke kamar...... " tanpa menoleh, Meyra setengah berlari pergi dari kamar Abim menuju ke kamarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMAYRA (end)
RomanceApa jadinya perasaan kamu ketika menerima undangan pernikahan atas nama kekasihmu dengan perempuan lain. Yah inilah kenyataannya mas Zain akan menikah dengan perempuan lain. Aku Almayra Shaqueen yang notabene adalah kekasih dari Zain Muhammad Shaq...