Maaf

12.6K 637 4
                                    

Abim tersenyum melihat foto masa kecil Meyra di dalam album foto yang tidak sengaja ia temukan  ketika Abim melihat - lihat koleksi buku Meyra yang tertata rapi di rak buku miliknya, yang isinya rata-rata novel romantis

Setelah sholat berjamaah subuh tadi Abim memilih kembali ke kamar karena ada sedikit pekerjaan yang belum sempat ia selesaikan, dan setelah selesai Abim iseng melihat - lihat koleksi buku Meyra dan menemukan foto album keluarga, berisi foto - foto masa kecil hingga Meyra duduk di bangku kuliah

"kecilnya aja udah lucu " ucap Abim kepada dirinya sendiri

Melihat foto - foto masa kecil istrinya Abim jadi bertanya-tanya apa yang sedang di lakukan istrinya itu saat ini

" ah! lebih baik aku turun ke bawah " ucap Abim semangat

Di saat Abim turun ke bawah hendak mengambil air putih di dapur, dia melihat perempuan yang sedari tadi menari-nari di benaknya sedang berkutat dengan bahan makanan di sana, entah mau di apakan semua bahan makanan segitu banyaknya itu

"selamat pagi.....! " Abim berdiri tepat di belakang Meyra serta menyapanya dengan lembut tepat di telinganya

"mas!! "
Meyra terlonjak kaget saat menyadari Abim berdiri sangat dekat dengannya, tapi kemudian ia mampu menguasai rasa gugup yang datang tiba-tiba tanpa di undang

" kamu masih marah!? " Abim semakin mendekat, meletakkan dagunya di atas pundak Meyra

" marah untuk apa! " Meyra beringsut mengambil sedikit jarak, karena ia merasa sangat tidak nyaman dengan posisinya saat ini

" maaf untuk kejadian malam itu " Abim memasang wajah menyesal
" aku janji tidak akan mengulanginya"
Kedua jarinya membentuk huruf V

Meyra tidak merespon ucapan Abim, dan memilih untuk melanjutkan pekerjaannya
'Ya Allah kenapa laki-laki itu mengungkit kejadian malam itu, aku bahkan masih malu jika mengingatnya'

" Mey......! " abim menatap Meyra dengan memelas lalu menautkan lengannya dibelakang pundak Meyra

" ehm.....ehm.....!! " Rosita tiba-tiba muncul dan berdehem membuat Meyra dan Abim menoleh ke arah sumber suara
"pagi - pagi udah pacaran aja! Dasar pengantin baru " ucap Rosita sambil melirik tangan Abim yang berada di pundak Meyra

Menyadari hal itu, bukannya melepas tangannya, Abim malah semakin mengencangkan rangkulannya di pundak Meyra, sontak Meyra langsung mencubit perut Abim yang membuat abim meringis kesakitan "aww....!"

" mas lepasin, ga enak ada mama! "

"memangnya kenapa kalau ada mama! " ucap Abim sengaja meninggikan nada suaranya
"Mama juga pernah muda kok, ya kan Ma! " imbuh Abim meminta dukungan Rosita

"iya - iya sudah lanjutin, anggep saja mama ga ada " canda Rosita yang membuat Abim merasa menang, sedangkan menatapnya tajam

" kamu bantuin istrimu bikin kue gih, mama mau nelpon temen mama dulu!"
Rosita kembali meninggalkan Abim dan Meyra berdua saja

"aku bisa bantu apa?! " tanya Abim memegang tepung di tangannya

" tolong itu di taruh di mangkuk saja! " jawab Meyra datar

Abim jelas-jelas bisa membaca raut wajah Meyra yang masih belum memaafkannya

"hei.....!! " Abim membalikkan badan Meyra yang membelakanginya kemudian menangkup wajah Meyra dengan kedua tangan kekarnya
"aku minta maaf!! Benar-benar minta maaf, please!! " ucap Abim bersungguh-sungguh serta menatap lekat pada manik mata perempuan itu

Untuk beberapa detik Meyra hanyut dalam tatapan Abim yang memporak-porandakan hatinya, Meyra bisa melihat kesungguhan dari ucapan laki-laki di hadapannya ini, tapi akal sehatnya masih belum bisa menerima jika harus kembali berbaikan dengan Abim mungkin lebih baik seperti ini daripada pada akhirnya nanti hatinya yang akan terluka

ALMAYRA (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang