Bandara

12.6K 701 4
                                    

"Selamatkan pagi sayang....."

"Pagi ma...... " Meyra mengerutkan keningnya, melihat mamanya terlihat begitu bahagia dengan senyum yang menghiasi wajah cantiknya meski  usianya sudah tidak muda lagi
" Bahagia banget ma ...... dapat apa sih"

"Ayo.... duduk sini " Rosita menarik tangan Meyra dan mendudukkannya di kursi makan

" ini ..... makan yang banyak.... " Rosita menyodorkan sepiring nasi goreng lengkap dengan telur ceplok di atasnya, ditambah senyum merekah yang ditunjukkan Rosita membuat sepiring nasi goreng dihadapannya terasa begitu istimewa, sedangkan Meyra hanya menatap mamanya dengan tatapan heran

" Ada apa sih...... " tanya Meyra sambil mengunyah makanannya, ada yang berbeda pagi ini tapi Meyra senang melihat mamanya terlihat begitu bahagia

" Sudah cepat habiskan, sebentar lagi sopir Abim akan segera datang , kamu siap-siap sana! " ucap Rosita penuh semangat

"hah..... siap - siap, emang nya mau kemana .....? Meyra masih membego karena belum mengerti maksud rosita
" Dan lagi..... Sopir pak Abim! Apa maksudnya "
Meyra benar-benar tidak mengerti maksud mamanya

"Oya! mama lupa...... kemarin pas Abim nganter kamu pulang dia udah bilang semua....... "

" apah.......!!! semua ma.....!! "Meyra terlonjak karena shok, matanya membelalak serta mulutnya saking kagetnya

" hem hem..... Abim bilang kamu nggak berani izin sama mama, makanya Abim yang minta izin agar kamu bisa ikut..... "
Rosita menghampiri Meyra dan memeluknya penuh sayang

" Mama do'akan semoga kamu bisa bekerja sama dengan perusahaan Abim .... sudah sana ganti baju dandan yang cantik "
Rosita mendorong Meyra agar lekas ganti baju

Meyra masih tidak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh mamanya tapi dia menurut saja saat diperintah mamanya untuk ganti baju, dia hanya berpikir mungkin semua ini adalah rencana Abim yang belum diketahui apa maksud dan tujuannya

Didalam kamar meyra masih bertanya - tanya apa sebenarnya rencana Abim untuk dirinya, tapi untuk membuat mamanya percaya Meyra dandan serapi mungkin, outfit warna abu - abu dipadukan dengan jilbab warna peach, meskipun simple tapi terlihat cantik di tubuh meyra yang ramping, meskipun sebenarnya ia belum tau kemana tujuannya hari ini, untuk kali ini dia akan meyakinkan hatinya dan percaya pada apapun langkah yang diambil Abim untuk menyelesaikan persoalannya

Selang beberapa waktu kemudian

"Meyra sayang....... jemputannya udah datang nak .....!! "  teriak Rosita dari arah ruang tamu

" ya ma.....!! bentar lagi selesai " jawab Meyra sambil merapikan hijabnya yang masih belum terpasang sempurna

Meyra lantas menyambar tas slempang yang tergantung dipintu kamar, kemudian dengan langkah cepat menuruni anak tangga, dan melihat sesosok laki-laki yang diyakininya adalah sopir Abim yang menjemputnya

" Ayo pak....!! Saya sudah siap" ajak Meyra saat dirinya telah sampai dihadapan mamanya

" Meyra berangkat ya ma....! " Meyra mencium punggung tangan mamanya dengan takzim kemudian mencium kedua pipi mamanya

" iya sayang ..... do'a mama selalu menyertaimu"
Rosita mengusap puncak kepala meyra serta mengecup keningnya

"jangan lupa kopernya nanti ketinggalan.... " tunjuk Rosita pada koper yang berada di belakang Meyra

ALMAYRA (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang