Dia Atau Dia

12.3K 616 10
                                    

"halo..... ya Sania! Baiklah aku akan segera datang"

Abim baru saja keluar dari ruang meeting  saat Sania meneleponnya mengajak bertemu di restoran sunda bersama teman-teman kuliahnya dulu, bukannya lupa, sebenarnya tadi pagi Sania sudah men-chat Abim mengenai acara reunian tersebut, hanya saja pekerjaan yang tidak bisa di tinggalkan menjadi alasannya utama Abim telat datang ke acara reunian bersama teman-temannya

Abim berjalan menuju lift sambil memainkan ponselnya untuk menghubungi Meyra
"Assalamualaikum......istriku!" Abim sengaja menggoda Meyra dengan menyebutnya istriku

"Waalaikumsalam......mas,ada apa?!"

" nanti malam jangan lupa, kita ketemu di bioskop saja, sepertinya aku tidak sempat pulang " Abim menekan tombol lift lalu masuk ke dalam saat pintunya sudah terbuka

" oo.....begitu ya, baiklah!"

" jangan nyetir sendiri naik taxi online saja okey!nanti pulangnya biar bisa barengan"

"siap tuan Dirgantara "

"pinter.....!! istri siapa ini"

"...................... "

" ya sudah jaga diri baik-baik, Assalamualaikum..... " tanpa menunggu jawaban Meyra, Abim mematikan telphonnya, dia tau perempuan yang baru saja ditelphon sedang kehabisan kata-kata karena  terus digoda

Ting (pintu lift terbuka)

Abim melangkah keluar dengan senyum yang masih mengembang membayangkan pipi Meyra yang sedang merona

"siang pak!"

Beberapa karyawan menyapa dengan hormat saat berpapasan dengan Abim, dan abim membalas dengan anggukan wibawa

Tiga puluh menit kemudian Abim telah sampai tempat tujuan dan langsung menuju room tempat dimana teman-temannya telah berkumpul

"hai man.....!!!" Abim men-tos satu persatu sahabat - sahabat yang sudah lama tidak bertemu, riuh dan ramai sambutan  dari para sahabat-sahabatnya

" ini ni yang di tunggu - tunggu dari tadi " celetuk salah satu dari mereka dan ditanggapi dengan sorakan oleh semuanya " Bos kita ni! "  imbuh yang lain

" hai ka Davin......datang juga " lambai Abim pada Davin yang duduk di salah satu bangku yang tak terjangkau tangannya

" tuh yang dari tadi gelisah nungguin loe! "  salah satu dari mereka menunjuk Sania yang sudah berdiri di belakang Abim, reflek Abim menoleh ke belakang

"maaf aku terlambat " ucap Abim lembut pada Sania

" it's ok, mau minum apa biar aku ambilkan"

"boleh, air putih saja "

" apa...! Air putih, come on Bim.... "  Sania heran dengan Abim

" yup! Air putih saja, aku sekarang tidak minum"  Sania semakin heran mendengar jawaban Abim

Disaat Sania pergi mengambil air minum, Abim bergabung bersama teman-temannya, sekedar say hello, nanyain kabar, udah nikah pa belum, sudah punya anak berapa, pokoknya obrolan-obrolan ringan layaknya orang yang sudah lama tidak berjumpa, cukup lama Abim bersendau gurau bersama teman-temannya sedangkan Sania memilih bergabung bersama Davin

"bagaimana persiapanmu untuk acara minggu depan? " tanya Davin pada Sania yang sedari tadi terus memperhatikan Abim yang tengah asik ngobrol bersama teman-temannya

"sudah beres tinggal eksekusi aja sih kak! " jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari Abim

"bagaimana hubunganmu dengan Abim, dari tadi fokusmu hanya padanya " pertanyaan Davin sukses membuat Sania tersipu malu dan mengalihkan pandangannya dari Abim

ALMAYRA (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang