Hari ini adalah hari pertama Meyra mulai kekantor lagi setelah beberapa minggu dia tidak diperbolehkan kemana - mana dan terpaksa mengerjakan pekerjaannya di rumah, senyumnya merekah kala kakinya memijak kembali dikantor yang sudah sangat ia rindukan
Pandangannya menelisik ke sekeliling kantor, sudut bibirnya selalu terangkat ke atas dan rasa syukur terus ia panjatkan di dalam hati sebelum ia melangkahkan kakinya memasuki pintu utama di mana selama ini ia selalu menghabiskan hari - harinya untuk bekerja di tempat ini
Dan ternyata tanpa ia tau, Salsa dan semua karyawannya telah menunggu di dalam untuk menyambut kembalinya Meyra kekantor lagi
"Assalamualaikum......" ucap salam Meyra saat memasuki kantor lagi untuk pertama kalinya
"waalaikumsalam...... " Salsa dan semua karyawannya menjawab secara serentak, satu persatu melangkah mendekat lalu menyalami Meyra serta memeluk dan mengucapkan selamat datang kembali kepada Meyra, mereka sangat senang dengan kehadiran Meyra kembali.
Sedangkan Meyra! jangan di tanya lagi, dia sungguh bahagia dan terharu, untuk beberapa saat ia pun larut dalam rasa haru
" selamat datang kembali Mey...... kami semua kangen sekalo.... "
Salsa menjabat tangan Meyra kemudian memeluknya erat untuk meluapkan rasa rindu, Meyra yang merasakan kerinduan yang sama kemudian membalas pelukan sahabat karibnya tersebut seakan enggan untuk melepasnya" makasih sahabatku..... dan makasih untuk kalian semua, mari kita bekerja sama dengan baik "
ucap Meyra yang begitu bersemangat dan antusias, semua karyawan meng-iya kan ucapan Meyra kemudian satu per satu mohon diri kembali ke ruangannya masing-masing untuk kembali bekerja dan menyelesaikan tugasnya masing-masing" ya udah Aku kembali ke ruanganku, dan kamu silakan kembali memasuki ruangan yang udah lama kamu tinggalin" Salsa menunjuk ruangan Meyra
"kalo kita kangen-kangenan mulu, nanti kerjaan nggak kelar-kelar bisa dimarahi clien " imbuh Salsa
" Okey...!! " Meyra mengacungkan kedua jempolnya sambil melempar senyum
Benar apa yang dikatakan Salsa, waktunya bekerja dan kembali ke rutinitas lagi, meski sebenarnya Meyra masih ingin kangen-kangenan dengan Salsa, banyak hal ingin ia ceritakan, tapi bukankah masih ada banyak waktu dan sekarang waktunya bekerja
Meyra melangkah menuju ruangannya yang telah lama tak di tempatinya, semua tampak sama tidak ada yang berubah, ruang kerja yang meninggalkan banyak kenangan terutama bersama Arkan, anak manis nan lucu yang menggemaskan
'Arkan..... bagaimana kabar anak itu, sejujurnya aku sangat merindukannya' batin Meyra
"kenapa Mey...... " Salsa merangkul pundak Meyra dari belakang dan Meyra hanya tersenyum
" tidak ada yang berubah kok dari ruangan ini"
Salsa menunjuk ruangan yang masih tetap sama seperti sebelumnyaMeyra kembali tersenyum kearah Salsa dan menganggukkan kepalanya
"thanks..... udah jadi sahabat yang sangat baik "
Meyra kemudian meraih kedua tangan Salsa dan menggenggamnya erat serta kembali memeluknya" ngomongnya aku-kamu nih, bukan loe-gue lagi" seloroh Meyra setelah melepas pelukannya dan sepertinya ia juga baru menyadari perubahan sikap Salsa yang satu ini
" apa sih Mey..... sampai kapanpun kita tetap akan jadi sahabat..... soal aku-kami sebenarnya sih karena Arkan.....!!! "
Salsa menggantung ucapannya
" ehm... Sebenarnya Mas Rafi minta aku untuk tidak menggunakan kata loe-gue takut kalau Arkan nanti ikut - ikutan gitu..... karena itu jadi keterusan pake aku-kamu..... Hehehe! udah ah sana kerja"
Salsa menunjuk meja kerja yang penuh dengan tumpukan berkas yang harus segera di kerjakan"siap komandan...... Lagi pula tadi siapa yang bilang sekarang adalah waktunya kerja kangen-kangenannya udahan, lah ini malah di sini! Ada apa emangnya "
Meyra memberi hormat layaknya seorang tentara, lalu detik berikutnya tersenyum meledek" hehehe.....!! " Salsa menanggapinya dengan cengiran
" Oiiya Sa! bagaimana kabar Arkan?, apakah anak yang menggemaskan itu masih sering main ke sini, rasanya aku kangen banget sama anak itu.... "
" pernah beberapa kali main ke sini sama mas Rafi tapi tidak sesering dulu, sepertinya mas Rafi mulai membatasi Arkan "
" ohhh.....!!! " Meyra hanya bisa ber oh ria mendengar penuturan Salsa, karena Meyra tau kenapa mas Rafi bersikap seperti itu
" Mey .... ehmm!! .... apa kamu menolak mas Rafi??? "
Tanya Salsa ragu-ragu takut menyinggung privasi MeyraMeyra menatap Salsa sejenak sebelum menjawab pertanyaan yang sebenarnya tidak ingin ia dengar, tapi demi menghargai sahabatnya mau tidak mau Meyra harus menceritakan yang sebenarnya, entah sekarang atau kapan
" Mas Rafi adalah sosok laki-laki yang sangat dewasa dalam bersikap dan dia tau bagaimana harus bersikap...." ucap Meyra seraya mengalihkan pandangannya dari Salsa dan menghela nafas panjang dan tidak melanjutkan kalimatnya
" itu artinya...... kamu memilih Zain .....??! "
Meyra tidak menjawab pertanyaan Salsa dan hanya tersenyum getir lalu melangkah menuju meja kerjanya
Pertanyaan yang membuat meyra tidak tahu harus menjawab apa, bukan karena ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan tapi karena Meyra tidak ingin salah dalam bicara, walau itu dengan sahabat dekatnya sekalipun
sedangkan Salsa menghargai sikap Meyra yang tidak mau menjawab pertanyaannya, karena itu adalah urusan pribadi Meyra meski dia adalah sahabat dekatnya bukan berarti segala hal bisa di bagi , kemudian Salsa memilih untuk meninggalkan ruangan Meyra menuju ruangannya sendiri untuk melanjutkan pekerjaannya.
Dan beberapa saat kemudian setelah Salsa pergi dari ruangan Meyra
Tok tok tok
"masuk......!!! " jawab Meyra yang baru akan menyentuh tumpukan berkas yang berada di hadapannya
Seorang karyawan mendekat ke arah Meyra kemudian menyerahkan sebuah map
" mbak Meyra ini laporan keuangan yang mbak harus tanda tangani, tolong mbak cek dulu" ucap karyawan tersebut dengan sopan" okey.... saya cek dulu ya sis" Meyra dengan teliti memeriksa laporan keuangan yang di berikan Siska kepadanya kemudian menandatanganinya
"ini...... " Meyra menyerahkan kembali map yang telah di tanda tanganninya
" terima kasih mbak Meyra " Siska lalu mohon diri meninggalkan ruangan Meyra, namun belum sampai lima menit siska kembali menghadap Meyra
" ya sis ada apa? .... masih ada yang kurang..... " tanya Meyra memincingkan matanya
" nggak mbak bukan!! itu diluar ada seorang perempuan yang ingin bertemu mbak Meyra , namanya ibu Diana, tapi yang bersangkutan belum bikin janji katanya mbak "
Deg
"siapa sis.....??! " tanya Meyra dengan expresi terkejut
" Ibu Diana mbak, kenapa mbak.......?! mbak Meyra kenal atau mbak Meyra tidak ingin menemuinya, atau harus buat janji dulu"
selidik Siska ketika mengetahui keterkejutan Meyra"ohh tidak apa apa Sis suruh masuk aja "
Meyra masih bertanya - tanya dalam hatinya
'apa mungkin Diana istrinya mas Zain, kalau iya untuk apa dia ingin bertemu'" BaiK mbak...... saya permisi " Siska mohon diri
Sepeninggal Siska, Meyra masih terus bertanya - tanya tentang siapa Diana yang ingin bertemu dengannya dan untuk apa menemuinya.
'jika benar Diana istrinya mas Zain yang datang, aku akan menjelaskan semuanya, tidak ada yang perlu ditutup-tutupi biar semua jadi jelas karena sepahit apapun kejujuran tetap itu lebih baik daripada sebuah kebohongan '
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMAYRA (end)
RomanceApa jadinya perasaan kamu ketika menerima undangan pernikahan atas nama kekasihmu dengan perempuan lain. Yah inilah kenyataannya mas Zain akan menikah dengan perempuan lain. Aku Almayra Shaqueen yang notabene adalah kekasih dari Zain Muhammad Shaq...