"Dok tolong selamatkan perempuan ini" seorang laki-laki dengan kemeja putih mengggendong seorang perempuan korban kecelakaan menuju IGD berteriak - teriak memanggil dokter jaga agar segera menangani perempuan yang sedang digendongnya
Perempuan itu adalah Meyra yang menjadi korban kecelakaan saat menuju rumah tantenya, sedangkan lelaki yang membawanya ke rumah sakit adalah orang yang menabraknya, Dirgantara Abimana Putra anak tunggal dari pemilik perusahaan Permana Putra Grup salah satu perusahaan besar di negeri ini
Penampilan Dirgantara Abimana Putra yang biasa dipanggil Abim sangat berantakan kemeja kerja yang di pakainya penuh dengan noda darah dan dua Kancing atas entah lepas kemana, dia tidak peduli dengan apa yang dilihat orang, raut wajah khawatir dan perasaan bersalah yang menghantuinya saat ini
Abim tidak tau harus berbuat apa, dan tidak tau harus menghubungi siapa, dia mondar - mandir di ruang tunggu sambil sesekali mengacak rambutnya frustrasi
"handphone..... dimana tas perempuan itu! pasti di dalamnya ada handphonenya" seru abim pada dirinya sendiri seraya berlari menuju parkiran dimana mobilnya beradaSesampainya di parkiran Abim mendengar bunyi handphone dari dalam mobilnya, dengan sigap abim mengambil tas yang berada dijok belakang dan mengambil handphone yang berkali-kali berbunyi, dilayarnya tertera nama Salsa dan tanpa ragu Abim menggeser tombol hijau lalu meletakkannya disamping telinga
"halo..... Assalamualaikum Meyra loe dimana!!!?? " sapa seorang wanita diseberang sana
" Waalaikumsalam..... Maaf ini dengan saya Abim, saya ingin mengabarkan bahwa mbak Meyra mengalami kecelakaan dan sekarang berada di rumah sakit Medika Sejahtera " ucap Abim dengan rasa bersalah
" apah..... " suara diseberang sana terdengar terkejut
Untuk seper sekian detik salsa tidak percaya dengan apa yang di dengarnya
" Maaf Anda siapa dan bagaimana keadaan Meyra saat ini " ucapnya kemudian setelah mampu menguasai diri" Saya Abim mbak, saya yang membawa mbak Meyra ke rumah sakit, saat ini mbak Meyra masih di periksa oleh Dokter " papar Abim
" oke pak Abim terima kasih sudah membawa teman saya ke rumah sakit, saya akan membawa kedua orang tua Meyra menuju rumah sakit, saya harap pak Abim masih menunggu kami di sana " pinta Salsa
" baik mbak!! " Abim mengakhiri percakapannya dengan Salsa
Ceklik
Setelah menelphon Salsa, Abim kembali ke IGD, dia masih mondar-mandir di depan pintu IGD menunggu kabar dari dokter yang menangani Meyra, entah mengapa perasaan abim begitu cemas tentang keadaan pasien yang ditabraknya, bukan hanya sekedar rasa bersalah yang di rasakannya tapi entahlah ia sendiri pun tidak mengerti apa yang sedang ia rasakan, sebelumnya Abim tidak pernah sepeduli ini dengan orang lain
Selang beberapa saat terdengar derup langkah menghampiri ruang IGD, dua orang perempuan dan seorang laki-laki, mereka adalah kedua orang tua Meyra dan Salsa
Ketika Salsa dan kedua orang tua Meyra menanyakan pasien atas nama Almeyra shaqueen kepada bagian informasi secara tidak sengaja Abim mendengarnya, tanpa pikir panjang Abim langsung menghampiri ketiganya
"Maaf.....Om tante dan mbak perkenalkan saya Abim, tadi saya dengar kalian menyebut nama Meyra ....... say---.... "" Anda pak Abim yang tadi telphon saya..... " potong salsa cepat disertai dengan rasa cemas
" dimana Meyra bagaimana keadaannya? " tanya Salsa tidak sabaran membuat Abim sedikit merasa bingung bagaimana menjelaskan keadaan Meyra" Iya nak Abim bagaimana keadaan Meyra anak tante " kata mama Meyra membubuhi ucapan Salsa yang semakin membuat Abim merasa bersalah
Abim melangkah mendekati kedua orang tua Meyra lalu memberanikan diri untuk menggenggam tangan mama Meyra seraya berjongkok didepannya
" maafkan Abim tante Abim...... Abim tidak sengaja menabrak putri tante" suara Abim terdengar serak
"Saya janji Saya akan bertanggung jawab terhadap apapun yang terjadi pada putri tante, Abim benar-benar menyesal tante.... " ucap abim sesenggukkan penuh penyesalan" sudah nak tidak perlu seperti ini bangunlah! " perintah mama Meyra, dia melihat ketulusan dari sorot mata Abim
" semua sudah menjadi ketentuan Allah, lebih baik kita semua berdo'a untuk Meyra semoga semua baik-baik saja " kata mama Meyra sambil memegang kedua bahu abim dan membantunya untuk bangun, Abim merasa sangat bersyukur atas sikap baik keluarga Meyra terutama mamanya, bahkan sebelumnya Abim sudah mempersiapkan diri jika dia harus menerima caci makian dari keluarga pasien yang sudah ditabraknya" keluarga pasien Meyra " suara dokter yang telah berdiri di depan pintu sontak membuat Salsa, Abim dan kedua orang tua Meyra menoleh kearah sumber suara lalu keempatnya berhambur menghampiri dokter tersebut
" kami orang tua pasien Dok" ucap papa Meyra menunjuk kepada dirinya dan istrinya
"bagaimana keadaan putri kami Dok..... " tanya papa Meyra lebih lanjut dengan nada khawatir"mari ikut saya ada yang perlu saya sampaikan " ucap dokter tersebut menunjukkan arah ruangannya, lalu kedua orang tua Meyra mengikuti Dokter tersebut berlalu meninggalkan Abim dan Salsa yang masih berdiri mematung
" silahkan duduk bapak ibu " tawar sang dokter setelah sampai di ruangannya" dengan bapak siapa? " tanya Dokter dengan sopan
" saya Johan dan ini istri saya Rosita Dok, bagaimana keadaan anak kami Dok apa ada yang serius "
" ehhm...." sang Dokter berdehem sebelum menjawab pertanyaan Johan
"begini pak alhamdulillah pasien sudah sadar dan sedang ditangani oleh perawat ada sedikit luka lecet-lecet di bagian tangan dan ada sedikit masalah dibagian betisnya""maksud dokter masalah apa Dik apakah serius? " sela Johan tampak semakin cemas
" ehm..... " kembali sang dokter berdehem
"untuk lebih akurat lagi kami akan melakukan serangkaian pemeriksaan, bapak dan ibu jangan terlalu khawatir, kemungkinan untuk sementara waktu pasien harus menggunakan bantuan kursi roda dulu untuk beberapa saat "" apa.....!! berarti anak saya tidak bisa berjalan Dok" jelas Rosita mamanya Meyra
"hanya untuk sementara waktu bu! " sang Dokter berusaha untuk menenangkan Rosita
"mungkin sebulan atau dua bulan, kita sama-sama berdo'a yang terbaik untuk putri bapak dan ibu "" baik Dok..... saya mohon lakukan yang terbaik untuk putri kami, dia adalah anak semata wayang kami.... " pinta mama meyra sambil memohon
" bapak dan ibu harus tetap tenang kami akan berusaha semaksimal mungkin, bapak dan ibu harus menjadi kekuatan bagi pasien "
Sang Dokter terus memberi support dan pengertian pada kedua orang tua Meyra, sebagai seorang Dokter sudah menjadi kewajibannya untuk melakukan yang terbaik bagi pasiennya
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMAYRA (end)
RomanceApa jadinya perasaan kamu ketika menerima undangan pernikahan atas nama kekasihmu dengan perempuan lain. Yah inilah kenyataannya mas Zain akan menikah dengan perempuan lain. Aku Almayra Shaqueen yang notabene adalah kekasih dari Zain Muhammad Shaq...