Davin

11.4K 562 3
                                    

Hari berganti hari kehidupan yang aku jalani bersama Meyra menjadi cerita tersendiri, kami saling belajar tentang banyak hal, aku belajar tentang agama kepadanya, dan dia belajar tentang bagaimana berbisnis kepadaku, aku akui perempuan ini luar biasa, kemauannya untuk belajar hal baru, patut di acungi jempol dan pantang menyerah adalah semboyannya

Banyak sifatnya yang baru aku tahu, tapi yang jelas ada sifat yang membuat aku kagum, sikap optimis dan pemaafnya, begitu mudah memaafkan kesalahan orang lain bagiku bodoh tapi tidak bagi dia, memaafkan kesalahan orang lain bearti melepaskan beban dari dalam hatinya, ada benarnya juga sih!

"pak ada yang ingin bertemu dengan anda, dia bilang dia teman anda "
Kedatangan veronica sekretarisku membuyarkan lamunanku sekaligus membuatku penasaran teman siapa yang mencariku

" siapa....? "ucapku datar

" namanya pak Davin pak"

"Davin !!?? "
Apa mungkin itu kak davin
" suruh dia masuk "

" baik pak...... " Verifikasi meninggalkan ruangan Abim

" apa kabar man....! " suara bariton dari arah pintu sukses membuatku terkejut

" kak Davin...... " aku bangkit dari duduk dan melangkah mendekati laki-laki itu kemudian memeluknya sekilas

Davin adalah teman masa kecilku Usiaku dan davin terpaut lima tahun kami tumbuh bersama sejak kecil karena rumah kami bersebelahan, dulu Davin selalu menjadi orang yang selalu membelaku saat ada anak yang berbuat jahil kepadaku, dia benar-benar menganggapku sebagai saudara makanya aku memanggilnya kakak bahkan saat dia pindah ke luar negeri dia memintaku untuk membeli rumahnya karena rumah itu merupakan jerih payah pertamanya ketika mulai bekerja, katanya sayang jika sampai jatuh ke tangan orang lain

"aku dengar kamu sudah menikah brow! "
Davin menepuk pundakku
" aku pikir kamu tidak bisa move on dari Sania "

"sudahlah kak jangan bahas perempuan itu lagi "
aku berdiri menyandar meja kerja dengan tangan yang aku lipat di depan dada

" well!! Itu artinya kamu belum benar-benar  bisa melupakanya" Davin duduk di sofa dengan kaki kanan menumpu kaki kirinya

"lalu untuk apa kamu menikah......? Jangan katakan kamu menghamili perempuan yang sekarang menjadi istrimu itu " kekehnya dan kubalas dengan tatapan tajam

" sembarangan.......istriku adalah wanita baik-baik jangan samakan dengan perempuan - perempuan yang sering kau kencani! " ucapku ketus tidak terima dengan ucapannya

"eits.....slow man! Sepertinya dia perempuan yang istimewa, aku jadi ingin tau seperti apa dia "

"awas saja kalau kamu berani macam - macam sama dia, tidak akan aku biarkan! " 

Kringgg....

" ya Veronica! " aku mengangkat sambungan telphon dari Veronica sekretarisku

" pak diluar ada ibu Meyra apakah boleh masuk " ucap Veronica yang membuatku mengerutkan kening

Meyra datang ke kantor ---panjang umur ni perempuan baru saja dibicarakan tiba-tiba muncul..... tapi tunggu dulu untuk apa perempuan itu datang kekantorku,bahkan ini pertama kalinya ia datang kemari apakah ada hal yang penting yang ingin dia sampaikan, sampai-sampai dia harus datang kemari, tapi bukankah cukup lewat telpon  jika memang ada yang penting

" suruh dia masuk......! " lalu aku memutus sambungan telphon

"shhuutt......" aku mengarahkan jari telunjuk didepan bibir memberi isyarat pada Davin dan Davin hanya mengedikkan bahu

ALMAYRA (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang