Abim sedang berdiri di balik sebuah pohon, memperhatikan seseorang yang tengah termenung duduk sendirian di sebuah bangku taman, seseorang yang sebenarnya sangat ia rindukan, seorang perempuan yang mampu memporak-porandakan hatinya, seorang perempuan yang mampu merubah hidupnya, dialah Meyra istri tercintanya
Sempat berniat untuk menemui wanitanya dan memohon untuk yang kesekian kalinya untuk kembali bersama merajut hari-hari yang bahagia, tapi timbul rasa ragu tatkala melihat wanitanya terlihat murung dan tidak bahagia
Bukankah seharusnya Meyra bahagia karena kini ia bisa melihat lagi, ya!Abim telah mengetahui perihal operasi yang dilakukan Meyra dan Abim merasa sangat bahagia ketika mendengar istrinya bisa melihat lagi
Tapi apa yang di lihat Abim kini sungguh berbeda dari bayangannya, Meyra masih pada kondisi yang sama murung dan tidak ada lagi aura ceria seperti Meyra yang dulu Abim kenal wajah ayunya tidak lagi memancarkan kebahagiaan
Dengan langkah ragu Abim memberanikan diri untuk melangkah mendekati Meyra, ingin sekali ia memeluk wajah sendu itu, tapi saat langkah Abim tinggal beberapa meter lagi dari tempat Meyra berada, Abim menghentikan langkahnya ketika mendengar beberapa perawat yang melewati Meyra kusak-kusuk sedang membicarakan seseorang tapi tatapan mata mereka tertuju pada Meyra
"beruntung banget tau nggak sih, perempuan yang disana itu, lelaki yang mencintainya rela melakukan apapun agar perempuan itu bisa melihat lagi" ucap perawat 1
"iya bener, denger-denger sih gitu, sampai-sampai si lelaki mengorbankan masa depannya" ucap perawat 2
"masa sih!ihhh sweet banget" ucap perawat 3
Deg
Abim dan Meyra yang mendengar para perawat yang sedang kusak-kusuk seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar
Meyra yang merasa sebagai objek pembicaraan, membekap mulutnya dengan kepala yang terus menggeleng serta air mata yang telah bercucuran, ia berlari sekuat tenaga sambil sesenggukkan, sampai-sampai Meyra tidak menyadari keberadaan Abim yang ia lewati begitu saja
Abim sendiri juga tidak berusaha untuk menghentikan Meyra, otaknya seperti blank saat mendengar Zain rela melakukan apapun demi Meyra bahkan sampai mengorbankan masa depannya, setidaknya itulah yang dicerna otaknya saat mendengar para perawat tadi mengatakan, 'orang yang mencintai perempuan itu rela melakukan segalanya demi Meyra agar bisa melihat lagi'
Abim membeku di tempatnya, tangan kirinya memegang dadanya yang terasa sakit, sakit yang teramat dalam, ketika mengetahui kenyataan bahwa orang lain rela berkorban sampai sejauh itu demi istrinya
"hallo......cari tau tentang keberadaan Zain laki-laki yang dulu bersama istriku selama di lombok!!! "
" Siap boz!! "
Abim menghubungi anak buahnya di tengah rasa bimbang yang sedang menghantam ulu hatinya, dia ingin memastikan kebenaran dari berita yang baru saja ia dengar
Disisi lain Meyra menangis sejadi-jadinya, ia membenamkan kepalanya di bawah bantal, melampiaskan segala emosi dalam air mata
Meyra tidak bisa menerima jika apa yang baru saja ia dengar adalah sebuah kenyataan, sungguh tidak adil jika Zain harus mengorbankan kebahagiaannya demi dirinya, apapun alasannya dia tidak bisa menerimanya
"Mas Zain......kamu dimana mas!"
Meyra bertanya pada dirinya sendiri dengan derai air mata yang tak jua mau berhentiberkali-kali Meyra mencoba menghubungi nomor Zain, tapi jawabannya tetap sama, suara operator yang selalu muncul
Meyra tidak tahu lagi harus bertanya pada siapa, Salsa tidak tahu apa-apa, mamanya......!!? Entah lah apakah mamanya tau menau tentang hal ini atau tidak
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMAYRA (end)
RomanceApa jadinya perasaan kamu ketika menerima undangan pernikahan atas nama kekasihmu dengan perempuan lain. Yah inilah kenyataannya mas Zain akan menikah dengan perempuan lain. Aku Almayra Shaqueen yang notabene adalah kekasih dari Zain Muhammad Shaq...