Chapter 2 | The Cabe - Cabean

2K 104 172
                                    

Suasana sekolah setelah bel masuk kelas berbunyi membuat mereka dengan cepat memasuki kelasnya, takut akan kena amukan guru membuat Sinta akan kewalahan dengan gaya fotonya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana sekolah setelah bel masuk kelas berbunyi membuat mereka dengan cepat memasuki kelasnya, takut akan kena amukan guru membuat Sinta akan kewalahan dengan gaya fotonya.

"Oke Lvy, sekali lagi ya!" pinta Sinta membuat Olvyia jengah. Pasalnya, dari tadi sekali lagi dan lagi, ujung - ujungnya berkali - kali. 

"Cepetan Lvy! Gue udah pose, lo foto dari bawah ya tapi. Jangan terlalu jongkok, terus ponsel lo jangan datar! Naik kan dikit yang kamerannya. Biar kelihatan tinggi gue," ucap Sinta membuat Olvyia menurut saja.

Clek

Satu gambar sudah diambil oleh, Olvyia membuat Sinta mendekat ke arah Olvyia, "Kurang estetik dikit ish," keluhnya melihat hasil foto Olvyia.

"Sekali lagi ya Lvy," ucap Sinta membuat Olvyia jengah. "Lo denger bel masuk kan? Ayo ke kelas dulu! Urusan foto besok juga bisa," kesal Olvyia lalu memasukan ponselnya ke dalam saku bajunya dan menarik tangan Savira.

Sinta yang melihat pun merasa kesal, lalu mengejar kedua sahabat sembari meneriaki nama sahabatnya.

Mereka menaiki tangga, dan bergegas menuju kelasnya takut akan guru memasuki kelasnya karena bel masuk sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu.

Saat sampai di depan kelas, Olvyia sangat takut hendak membuka pintu kelas. Membuat Savira memberanikan diri membuka pintu kelas yang tertutup rapat.

Saat hendak membuka, Olvyia memberitau kepada Savira untuk mengetuk pintu terlebih dahulu, Savira pun menurut.

"Masuk!" suara tegas dari dalam membuat nyali Savira menciut.

"Udah gak papa, kita masuk aja," ucap Olvyia lembut, membuat Savira membuka pintu kelas itu dan menunduk di depan pintu kelas itu. Olvyia dan Sinta tidak dapat masuk karena terhalang Savira.

"Maaf bu pak, kami terlambat. Gara - gara Sinta sibuk berfoto - foto di taman tengah bu pak. Kalau mau hukum, hukum dia ajak bu pak, saya cuma ikut  - ikutan," ucap Savira yang masih menunduk dengan mata yang sudah berkaca - kaca membuat seisi kelas tertawa puas, melihat kepolosan dari Savira.

Sedangkan Sinta tidak terima namanya di bawa - bawa pun mulai kelas, "Kok gue sih lo bawa bawa Ra, gue aduin lo ke bokap!"

Sedangkan Olvyia menyenggol pundak Sinta untuk diam, karena merasa kasian pada Savira yang polos.

Olvyia menyusul Savira yang masih menunduk dan mengelus pundak Savira untuk tegap, tetapi Olvyia membisikkan sesuatu di telinga Savira,  "Ra, gak ada guru. Mereka cuma mau kerjain lo," ucap Olvyia membuat Savira tegak, dan menengok ke arah meja guru, dan benar gurunya belum datang.

Mereka langsung duduk di tempat mereka,  sedangkan yang menertawakan Savira tadi mendapatkan tatapan maut dari Sinta yang artinya, hati - hati lo sama kalian.

Good Girl, I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang