46🌹

494 28 0
                                    

Brakk.

Pintu ruangan tersebut akhirnya terbuka membuat Candra dan seorang laki-laki heran.

Candra telah bangun dari kasur dan menatap tajam ke Ervan dan kawan-kawan nya.

Yap, mereka adalah Ervan, Vavel, Leo, dan Nando.

"kok lu bisa masuk?" Tanya seorang laki-laki yang sangat Ervan kenali.

"kok lu bisa ada sini?, baju lu kok lu buka si?, ohh jangan-jangan lu ya yang bikin pacaran gue ilang iya?!" Teriak Ervan emosi di hadapan Seorang laki-laki.

"Ada apa si bang?" Tanya seorang perempuan dari arah pintu sambil memperbaiki rambutnya.

"Ervan" Ucap nya lalu ia segera berlari keluar dari ruangan tersebut.

Namun usaha nya untuk berlari sia-sia dengan sigap Nando pun mengejar Susan dan berhasil menangkapnya.

"lepasin gue!" Ucap nya sambil memukul-mukulin tangan Nando.

Nando pun membawa Susan ke dalam ruangan itu dan saat Nando balik ke ruangan tersebut sudah ada perkelahian antara Vavel dengan Candra dan Leo dengan Satrio.

Yap yang laki-laki tersebut dari kemarin adalah Satrio.

Ervan gak habis pikir ternyata teman nya sendiri adalah penjahat nya.

Ervan segera menghampiri Olvyia yang terbaring lemas ia segera membopong Olvyia keluar dari tempat laknat tersebut.
"Permisi pak apa ada penculikan disini?" Ucap polisi tiba-tiba datang saat Ervan hendak membuka pintu keluar.

"iya pak, bapak naik aja nanti disana ada pelakunya dua orang laki-laki dan satu perempuan yang di amankan teman saya pak" Ucap Ervan.

Kemudian polisi itu mengangguk kepalanya dan menyuruh anggotanya juga masuk.

Ervan heran pasalnya ia dan teman nya tidak ada yang melaporkan nya ke polisi masalah ini.

Ervan pun keluar dari rumah tersebut dan banyak sekali polisi berdatangan.

Sedangkan teman-teman nya Candra pun di bawah ke polisi.

Ervan makin heran.

"Via!" Teriak dua orang perempuan dari kejauhan dan berlari ke arah Ervan.

"dia kenapa bang?" Tanya Sinta ketakutan.

"pingsan, lu bawa motor apa mobil? " Tanya Ervan cepat.

"mobil" Sinta.

"pinjem, buat bawa Via ke rumah sakit" Ervan sedikit berlari menuju mobil Sinta.

Sinta dan Savira pun saling berpandangan dan menyusul Ervan.

Mereka berempat sudah menaiki mobil Sinta.

Dan Sinta menjalankan mobilnya menuju rumah sakit terdekat.

Ervan terus-terusan membangunkan Olvyia namun hasilnya nihil.

Ia harus yakin bahwa ini cuma pingsan.

"Kok banyak polisi? padahal gue gak manggil" Tanya Ervan kepada kedua kawan Olvyia.

"Gue yang manggil"Sinta santai.

" emang lu tau dari mana?"Tanya Ervan.

"Gue awalnya Nando cuma bilang mau nolongin Via, gue geregetan Via dimana namun dia gak kasih tau alamat jadi gue liat dari ponsel kalo dia disitu jadi gue langsung kasih tau Sinta terus Sinta yang nelpon polisi" Savira.

"tapi kok pas gue sama Savira kesana mereka pingsan semua sih bang?" Tanya Sinta.

"kepo" Ervan sambil terkekeh.

Good Girl, I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang