Ervan kini telah sampai, di rumahnya dan segera mengambil ponselnya dan untuk mengecek siapa orang yang dibalik nomor misterius itu.
Suara deringan telepon membuat Ervan menunggu seseorang mengangkat teleponnya.
"Halo, kenapa Van? Tumben nelpon gue?"
"Kak Bina ada di rumah?" tanya Ervan to the poin.
"Waduh, buat apa lo tanya kakak gue. Bukannya lo deket sama Olvyia ya Van?"
"Gak usah bacot! gue tanya kak Bina ada di rumah?"
"Ad-ada ini, kenapa?"
Ervan langsung mematikan ponselnya dan langsung mengganti baju seragam dengan pakaian jalan, tanpa membersihkan badannya dulu.
Setelah mengganti pakaian, Ervan segera mengambil jaket, kunci motor, dan juga dompetnya.
Setelah itu Ervan keluar kamar, dan tidak lupa mengunci pintu kamarnya. Dan pergi untuk menuju rumah Leo.
Sabina Narendra kakak kandung Leo, yang pandai mengotak-atik komputer dan juga pintar dalam melacak nomor telepon ataupun plat kendaraan. Sabina atau biasa disapa Bina, memiliki usia yang berbeda dengan adiknya, Leo. Bina kini telah menyusun skripsi, untuk menyelesaikan tingkat akhir kuliah.
"Kak ada yang nyariin lo tuh," Leo langsung memasuki kamar Bina dan mengambil kentang goreng milik Bina yang asik membolak-balikan buku.
"Siapa?" tanya Bina menatap adiknya yang tengah duduk disofa, yang disediakan di kamarnya.
"Ervan," jawab Leo, membuat Bina mengangguk dan menatap adiknya lagi. "Ngapain?"
"Gatau, katanya dia mau ketemu sama lo. Emang suka gak jelas tuh orang!" dumel Leo menghabiskan kentang goreng milik Bina, membuat sang pemilik marah.
"Ini gue beli buat cemilan nanti malam anjir, lo habisin. Yaelah!" marah Bina dan langsung meminum air yang memang tersedia di meja belajarnya.
"Sama adik sendiri pelit amat sih!" Leo lalu keluar dari kamar Bina.
Dan tidak lama kemudian Leo memasuki kamar Bina, "Kak!"
"Apalagi sih Yo, gak usah ganggu ya Leonard!"
"Kak Bina sibuk ya?" bukan suara adiknya, melainkan suara sahabat dari adiknya.
"Eh engga, kenapa Van?" ucap Bina bersemangat lalu berdiri dari kursinya dan berjalan kearah Ervan dan Leo yang masih di pintu kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Girl, I love You
Teen Fiction(TAHAP REVISI) Rasa suka ini tiba-tiba muncul dan milih kamu buat jadi pendamping hidup -Ervan. _________________________________________________ "Lo bersedia jadi jodoh gue di masa depan?" Ervan "Maksud lo, apaan sih?! Sok puitis deh," Olvyia "B...