CHAPTER 28 | GAGAL JADIAN

569 31 1
                                    

Kata pepatah, di setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Tapi, aku ingin membuang kata perpisahan menjadi kata kebersamaan. Karena aku selalu ingin bersamamu tanpa ada yang memisahkan kita.

-Badboy

Kini Olvyia menatap cermin di meja rias nya dan menatap wajah nya lekat-lekat seakan dia membayangkan kebersamaan dulu dengan Ervan.

Kini masa lalu nya hanya bisa membuat Olvyia merenung, dirinya tak sanggup jika Ervan dekat dengan wanita lain, walau ia belum jadian.

Ketika sedang ada dua hati saling mencintai, kenapa selalu aja ada penggalangan membuat mereka lost contact.

Setetes air mata keluar dari kelopak mata Olvyia dan Olvyia langsung menghapus nya.

Kini ia bingung, harus memperjuangkan cinta nya dengan bagaimana caranya?.Kalau lelaki yang ia cintai tak ingat padanya.

Ia memikirkan kalau di masa depan Ervan akan lupa dengan nya dan memiliki wanita lain di hatinya, Olvyia tak sanggup lagi. Rasanya, lebih baik dia mati daripada melihat orang yang ia cintai memiliki pasangan.

Ia takut, marena pepatah bilang pernah bilang "Setiap pertemuan pasti ada perpisahan". Olvyia ingin sekali membuang perkataan perpisahan. Ia sanggup lagi kalau dia akan berpisah dengan Ervan.

Suara nada dering berbunyi membuat Olvyia membuyarkan pikirannya yang negatif.

Ia langsung menyerbu ponsel nya yang tak jauh dari nya. Dan mengangkat siapa yang menelpon nya.

"Kenapa?"

"Bantu gue bisa gak?" suara di sebrang membuat Olvyia bingung.

"Bantu dalam rangka apa?,"

"Tembak Sinta."

"Hah? lo mau bunuh Sinta?, ogah gue bantu lo!" Olvyia dengan nada marah.

"Bukan gitu Olvyia, lo sih mikir Ervan mulu jadi otak lo kosong kayak hati,"

"Please, to the point. Maksud lo apa?,"

"Gue mau minta bantuan lo buat nembak Sinta. Bukan bunuh! tapi jadian!, paham kan lo?"

"Astaga, lo kalo ngomong yang bener!"

"iya in aja deh, buat gang lagi patah cinta. Bisa kan lo? nanti gue bantu lo buat ingetan Ervan kembali,"

"Iua gue bantu dan adalah masalah Ervan, gue bisa sendiri"

"Oke kalau itu mau lo, gue cuma bisa dukung lo"

"Sekarang bisa kan? Lvy, gue jemput lo ya? nanti kita buat rencana di mobil"

"Gak usah Yo, gue naik ojol aja nanti"

"Magrib magrib gini lo gak takut naik ojol?, gue jemput lo aja gak ada penolakan"

"Yaudah deh, mumpung ada yang gratisan.Gue share lock"

"Oke!"

"Jangan lupa kalau sudah jadian traktir!!"teriak Olvyia di ponsel nya dan langsung mematikan.

Kini ia sibuk memilih baju. Ia menemukan baju oversize berwarna putih polos bertuliskan nobody dan celana panjang berwarna abu rokok dan tak lupa sepatu Converse berwarna abu yang seirama dengan celana nya.

Tak lupa ia membiarkan rambut nya terurai dan mengambil tote bag berwarna putih yang bergambar kucing.

Kini ia telah siap,ia tak lupa memakai moisturizer dan bedak dengan bibir yang sedikit di olesi lipbalm.

Good Girl, I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang