CHAPTER 20 | PINGSAN

653 37 0
                                    

Kini Olvyia sudah siap dengan seragam sekolah nya, ia juga tak lupa memasukan baju olahraga karena nanti bakal ada olahraga.

Olvyia menatap lesu ke arah kaca sembari tersenyum palsu.

Lalu ia langsung menggendong tas nya dan memakai sepatu untuk segera turun dan sarapan bersama keluarga.

Saat ia sampai ia langsung mengambil sarapan nya tanpa berucap apapun.

Ia langsung melahap dan menunggu sang kakak untuk selesai makan. Olvyia menatap ponsel nya yang tak ada pesan sama sekali dari orang yang ia prioritaskan.

Sekarang sudah tak ada lagi bacotan Ervan. Dunia rasanya sunyi bila tak ada orang yang kita sayangin.

Kini ia menatap nanar foto profil Ervan yang tersenyum membuat ia kangen dengan tingkah Ervan.

"Kenapa lo, habis putus cinta?" tanya Vavel sudah siap dengan ranselnya yang menempel di pundak untuk berangkat kuliah.

Olvyia hanya membalas gelengan dan langsung menarik tangan Vavel menuju motor nya di garasi.

"Lo kenapa si?. Pacar lo mana, pasti lo habis kelahi ya sama pacar lo!" tanya Vavel lagi membuat Olvyia kesal.

"Bang!" tegur Olvyia malas membahas membuat Vavel mengerti dan mereka langsung keluar dari perkarangan rumah menuju sekolah.

"Udah ngapain lo mikir dia? kalau dia beneran sayang sama lo dia bakal balik kok" Vavel di tengah jalan membuat Olvyia melamun.

"Ini bukan salah dia kok" Olvyia saat tersadar dari lamunan nya.

"Terus ngapain dia ngejauh?, pasti ada sebabnya" Vavel membuat Olvyia tersenyum palsu dan menyuruh kakak nya untuk segera ke sekolah.

🌻

Kini Olvyia sudah sampai sekolah ia langsung menuju ke kelas nya.

Selama ia berjalan menuju kelas,ia memiliki firasat ada yang melihat nya.Akhirnya Olvyia mengedarkan pandangnya dan berhenti di kelas 10.

Ada seseorang menatap nya dengan pakaian yang tak beraturan. Baju di keluarkan,tidak memakai atribut dan tidak membawa tas. Namun Olvyia menemukan kesedihan di mata sang pemilik nama Ervan.

Olvyia langsung menaiki tangga menuju kelas nya.

Yang dulu sedekat nadi sekarang sejauh matahari dan bulan, yang kini Olvyia rasakan.

Akhirnya Olvyia menghirup nafas nya panjang dan menutup matanya sejenak. Lalu ia langsung menuju kelas nya.

🌻

Kini jam pelajaran telah di mulai sedangkan Olvyia daritadi malah tak fokus. Ia terus membayangkan gimana agar bisa dekat lagi dengan Ervan tanpa penghalang. Namun kenyataan nya,setiap orang mau pdkt ada saja masalah membuat mereka langsung berjauhan.

"OLVYIA!" panggil Bu Patmi dengan nada teriakan saat menerangkan pelajaran matematika.

"OLVYIA ISSABELLE" tegur Bu Patmi sekali lagi membuat Savira menyenggol lengan Olvyia.

"Ah iya pak?" Olvyia saat tersadar dan mendapatkan tawaan dari seisi kelas.

"Eh ibu, ma-maaf bu maaf" Olvyia membuat Bu Patmi menggeleng.

"Apa yang sedang kamu pikirin?" tanya Bu Patmi dengan spidol di genggamannya.

"Ervan tuh bu pasti!" celetuk Tristan mendapatkan pelototan dari Olvyia.

Good Girl, I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang