CAHPTER 21 | RUMAH ERVAN

611 34 2
                                    

kamu sama gelombang pantai sama saja, hanya bisa ku rasakan tanpa bisa ku gengam

-Badboy

🌻

Jam pulang sekolah sudah berbunyi 5 menit yang lalu.

Olvyia dan Savira menunggu yang lain,mereka akan mengerjakan kelompok di rumah Ervan,membuat Olvyia deg deg an.

"Udah siap?"Tanya Ervan tiba-tiba datang dengan tas yang di sampirkan satu di pundak nya menatap yang lain yang sedang menangguk.

"Ada yang bawa mobil?" tanya Saskia sembari memainkan ponsel dan mengipas-ngipaskan dirinya dengan tangannya.

"Gak!"Jawab mereka bareng.

"Ish nanti kalau kulit gue terbakar gimana?, iritasi nanti!" Saskia melihat warna lengan nya yang memang putih.

"Gak usah alay bisa gak sih Sa?" Kesal Nando.

"Lo sama Zavier aja naik motor, motor dia gak tinggi kayak motor kita" celetuk Nando.

"Nanti kulit gue-"

"Lo ngomong sekali lagi, mending gak usah ikut!" Nando membuat Saskia bersorak senang.

"Beneran?"

"Iya, tapi lo harus siap-siap gue laporin ke Bu Riska" ucap Nando membuat Saskia menggeleng.

"pilih mana, bareng Zavier apa mau gue laporin ke Bu Riska. Hm?"Nando mengancam membuat Saskia harus menuruti perintah Nando.

"Iya deh iya,gue ikut Zavier aja" Saskia mengalah membuat semua tenang.

"Gue bareng lo!"Nando menarik tangan Savira menuju motornya dan berteriak "Langsung ke rumah Ervan!".

"Ata, gue nebeng ya?" Olvyia memohon kepada Atalla yang memiliki sifat seperti kulkas, dingin!.

"Males"

"ish. Ata tolongin gue. Please!" Olvyia memohon.

"Gue bilang males ya males!" Bantah Atalla dan langsung berjalan ke arah motor nya.

"Lo bareng gue aja, gapapa" Ervan gugup dan langsung menuju motornya yang berada di sebelah motor Atalla.

Olvyia merasa tak enak hati kalau Ervan masih baik padanya.

"Ayo, malah melamun" Ervan membuat Olvyia langsung menaiki motor Ervan dan memakai helm.

Kini ke empat motor berjalan beriringan menuju rumah Ervan. Saat Olvyia di bonceng Ervan ia merasa sangat gugup sekali. Baru pertama kali ini dia, merasa secanggung ini sama cowok.

Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh kini mereka telah sampai di rumah Ervan yang terbilang cukup mewah sebanding rumah Olvyia.

"Asalamualaikum" ucap mereka barengan membuat sang pembantu langsung membuka pintu masuk.

"Walaikumsalam, eh Den Ervan udah pulang. Loh bawa teman nya?. mana Leo den?" Tanya pembantu tersebut saat Ervan selesai menyalimi pembantu yang berkepala 3.

"Enggak main kok bi, mau kerjakan tugas kelompok" Ervan masuk duluan di susul yang lain nya.

"Yaudah kalau gitu, ayo mari masuk" pembantu itu ramah dan menuntun mereka ke suatu ruangan yang terbilang cukup luas.

"Kalian kerjakan tugas di sini aja ya.sekalian ngadem, hehe. Bibi ke bawah dulu ambil cemilan" pembantu tersebut dan langsung pergi berbarengan dengan Ervan.

Good Girl, I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang