Chapter 19 |

648 35 0
                                    

Kini Olvyia resmi menjadi karyawan cafe De'mora, cafe yang terkenal di kalangan anak remaja.

Olvyia tidak bisa lagi menahan senyuman manisnya, saat di terima begitu saja oleh sang pemilik cafe itu.

"Terima kasih banyak ya Kak, gue bakal usahain menjadi karyawan yang terbaik disini," seru Olvyia menatap sang pemilik cafe De'mora.

"Oke, kerjaan lo catat pelanggan dan langsung kasih ke bagian cook, nanti bakal diurus sama mereka dan bagian cook bakal bunyiin bel ini supaya lo atau waiter lainnya tau kalau pesanan pelanggan udah jadi, dan tinggal lo anterin. Sampai sini lo paham?! Kalau gak paham lo bisa tanya ke gue langsung atau ke karyawan lainnya," ucap sang pemilik cafe itu dengan santai.

"Siap Pak! saya mengerti," ucap Olvyia dengan senyuman manisnya, membuat pemilik cafe itu menatap kagum Olvyia.

"Jangan panggil saya pak, panggil saja Bang Herman, seperti yang lainnya," ucap Herman membuat Olvyia mengangguk senang.

Olvyia melayani pelanggan, yang semakin lama semakin rame. Membuat beberapa karyawan cafe itu kewalahan sendiri.

Seseorang pria memasuki cafe dengan menggunakan hoodie hitam yang menutupi bagian kepalanya. Pria itu mengangkat tangan kanan untuk memesan.

Olvyia yang melihat langsung mengambil buku kecil, buku menu dan juga bolpoin untuk mencatat pesanan pelanggan.

Olvyia memberikan selembar menu ke pria itu dan siap untuk mencatat pesanan pelanggan.

"French fries medium 1, Chocolate Milkshake 1," pesan orang itu membuat Olvyia bengong, seperti mengenal pemilik suara itu. Namun pria itu menyuruh Olvyia untuk bergegas mencatat dan memberikan pesanannya.

"Pesanan nya French fries medium 1 dan Chocolate Milkshake 1. Ditunggu 10 menit ya mas, Terima kasih!" Olvyia bergegas menuju bagian cook dan menaruh selembar kertas yang bertuliskan pesanan orang.

"Tulisan nya cantik, orangnya juga cantik kan bro?" tanya seorang pria yang membaca tulisan Olvyia.

"Yoi, Bang Herman aja kayaknya naksir sama tuh bocah SMA," ucap teman satunya yang tengah sibuk memasak kentang.

Setelah pesanan telah datang ke meja pria itu, Pria itu memegang tangan Olvyia membuat Olvyia kaget dan menatap orang itu.

Pria itu membuka penutup kepalanya dan menatap Olvyia.

"Ervan ... Lo? G-gue kira bukan lo tadi, hehehe. " cengir Olvyia menatap Ervan.

"Lo kerja disini? Lo gak mau ajarin gue les?" tanya Ervan menatap Olvyia.

"Lo nya aja yang minta libur seminggu, sampai miss Reysa tanya ke gue," ucap Olvyia kesal membuat Ervan hanya cengar-cengir.

"Sorry Lvy, ayo makan bareng gue!" seru Ervan lalu menarik tangan Olvyia untuk duduk, namun Olvyia langsung melepaskan tangan Ervan.

"Gue lagi kerja, ntar aja ya!" Olvyia lalu berlari menuju meja pelanggan yang sudah selesai makan, untuk membereskan sisa makanan.

"Itu yang ngebuat gue suka sama lo Lvy, lo beda dari yang lain," gumam Ervan menatap Olvyia yang sibuk dengan pekerjaannya.

Good Girl, I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang