Seisi kelas XII IPS 3 tengah menunggu Miss Reysa membagikan kertas ulangan harian matematika yang mereka kerjakan kemarin.
"Ervan!" panggil Miss Reysa membuat pemilik nama berdiri dan berjalan menuju meja guru, Ervan menerima kertas selembar yang dibagikan oleh Miss Reysa.
"Pertahankan nilai kamu Ervan, Miss bangga sama kamu!" ucap Miss Reysa dengan senyuman manisnya membuat kaum adam histeris.
"Terima kasih banyak Miss," sopan Ervan lalu berjalan menuju kursinya yang berada paling pojok sisi kiri belakang, dan tersenyum senang melihat nilainya yang tidak merah lagi.
"Dapet berapa lo?" tanya Leo, teman sebangkunya Varel.
Ervan menyombongkan dirinya dengan membalikkan kertasnya ke arah wajah mereka.
"Anjir, tumben lo gak merah lagi!" seru si pemilik lesung pipi itu, Varel.
"Ervan di lawan," sombong pria itu membuat kedua temannya langsung menghadap depan dan kembali tidur.
Ervan tidak menyangka, dirinya mendapatkan nilai 80. Ervan harua berterima kasih pada guru bimbelnya itu.
Ervan mengambil ponselnya dari saku dan mengetikan sesuatu.
Olvyia <3
• jangan pulang dulu, gue mau ngomong sesuatu
Ervan langsung memencet tombol terkirim itu dan menunggu beberapa menit, namun belum ada balasan dari gadis itu.
Tidak lama kemudian, bel pulangan sekolah berbunyi membuat Ervan bergegas menggendong tasnya dan keluar kelas menuju kelas sebelah.
Ervan beruntung, karena kelas sebelah masih belum keluar. Ervan menunggu seseorang di sebelah pintu sesekali memeriksa ponselnya dan menunggu pesan yang dia kirim tadi terbaca.
Satu persatu siswa keluar dari kelas 12 IPS 2 membuat Ervan langsung menyimpan ponselnya dan menunggu seseorang keluar kelas.
Dan yang Ervan tunggu-tunggu akhirnya keluar kelas juga, dengan kedua temannya.
"Lvy, gue mau ngomong sama lo," ucap Ervan to the point membuat Olvyia mengangguk.
Ervan langsung mengambil tasnya yang dipundak dan mengeluarkan selembar kertas kepada Olvyia, membuat Olvyia mengambil kertas itu dan melihatnya diikuti kedua temannya.
"Ini bener nilai lo Van?" tanya sepupu nya tidak percaya.
"Iya itu nilai gue, real dari otak gue langsung," ucap Ervan bangga membuat Shinta tersenyum senang.
"Wah, bener kan kata gue. Kalau nilai lo diatas 75, traktir gue makan ya!" seru Shinta bersemangat membuat Ervan langsung menatap tajam kearahnya.
"Makan di rumah gue tuh, bi Lastri masak banyak," ucap Ervan membuat Shinta malas.
Kini pandangan Ervan tertuju pada Olvyia dan mengucapkan, "Thank you ya Lvy, cuma lo yang bisa ubah gue."
"Iy-iya," balas Olvyia dengan kegugupannya itu, karena Ervan menatapnya terus.
"Pulang bareng gue yuk! Gue traktir lo!" semangat Ervan langsung menarik tangan Olvyia untuk menuruni tangga. Olvyia melepaskan tangan Ervan membuat Ervan membalikkan badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Girl, I love You
Teen Fiction(TAHAP REVISI) Rasa suka ini tiba-tiba muncul dan milih kamu buat jadi pendamping hidup -Ervan. _________________________________________________ "Lo bersedia jadi jodoh gue di masa depan?" Ervan "Maksud lo, apaan sih?! Sok puitis deh," Olvyia "B...