Chapter 14 | Shinta Sinting

783 52 51
                                    

Yang suka insecure dengerin mulmed yang diatas ya, jangan insecure lagi ya 😠 kamu berharga di semua orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang suka insecure dengerin mulmed yang diatas ya, jangan insecure lagi ya 😠 kamu berharga di semua orang

Play mulmed!!
Yotari - cara bahagia

Hari senin, merupakan hari yang sangat tidak disukai oleh beberapa murid terlebih lagi apabila saat upacara dan pemberi amanat mengoceh tidak tau jam. Seperti yang dialami oleh SMA BAKTI JAYA 2.

Olvyia tengah fokus dengan kepala sekolah yang tetap berbicara, tetapi keringat bercucuran.

"Shut, Sin!" panggil Ratu, gadis berhijab itu kepada Shinta yang menunduk berada di samping Savira.

"Apaan?" tanya Shinta kepada Ratu yang memanggilnya.

"Suruh bokap lo diem napa, panas woy!" ngeluh Ratu dan diangguki beberapa siswa yang lain.

"Kalau berani ke depan sana!" jawab Shinta jutek membuat beberapa siswi mengeluh, dan banyak dari mereka memberi tatapan sinis ke Shinta.

"Itu! Kelas 12 IPS 2, kenapa ribut!" tegur Mario selaku kepala sekolah.

"Jadi, kalian terus semangat buat belajar!" Mario memberi semangat kepada semua murid yang menatapnya lesu.

Olvyia masih setia mendengarkan penjelasan yang keluar dari mulut kepala sekolah, tanpa melihat seseorang yang berada di belakangnya.

Seseorang menepuk pundak kanan Olvyia membuat Olvyia menoleh ke belakang, membuat Olvyia kaget. "Ngapain?"

"Do'ain gue ya, gue hari ini ada ulangan harian matematika!" seru laki-laki yang berada di belakang Olvyia membuat Olvyia mengangguk.

"Kalau nilai lo diatas 75 traktir gue ya!" seru sepupu dari laki-laki itu membuat laki-laki itu menatapnya horor.

"Dih, siapa ya lo?" kesal mendapat pertanyaan dari sepupunya membuat perempuan itu menatap ke arah depan.

"Dih, ngambek anak Mario." canda laki-laki itu dengan kekehan.

"Diem lo, Ervan Nathalio binti Wandhi Hermawan!" kesal Shinta lalu membuka topinya dan mulai mengipas badannya dengan topi.

"Heh! Laki-laki itu gak pake binti ya Markonah!" protes Ervan kesal.

"Heh, Markonah! Pake Bin ya?!" tunjuk Ervan ke Shinta dengan jari telunjuknya.

"Berisik!" jutek Shinta malas.

"Dasar, Treshinta Devikarim binti Mario Teguh!!" ejek Ervan langsung berlari kearah kelasnya berbaris.

Good Girl, I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang