Kini Olvyia telah tiba di rumah sakit ia langsung berlari menuju ruangan tempat Ervan dirawat.
Kini ia menemukan kedua sahabat nya dan juga sahabat Ervan. Leo menatap nya sinis membuat Olvyia bingung.
"Ervan kenapa bisa kecelakaan?" tanya Olvyia dengan nafas terputus-putus dan air mata yang Olvyia tahan daritadi agar tidak terlihat lemah.
"Gara-gara lo!" Leo pedas membuat Olvyia menahan isak nya.
"Maaf, gue gak bermaksud, mau nyelakain Ervan" Olvyia menunduk dan menangis.
"Leo!, jaga omongan lo!, ini rumah sakit" Sinta yang daritadi menangis kini terhenti.
"Emang bener kan?" Leo menarik nafas dan menatap Olvyia sinis "Lo yang udah buat Ervan frustasi, dia pernah bilang ke gue, kalau ia akan pergi selamanya. Kalau wanita yang dia cintai gak cinta sama dia!" Leo dengan mata memerah.
"Udah, ini rumah sakit jangan emosi! doa aja biar Ervan cepat sembuh!" Sinta memperelai Leo agar tidak marah.
Tiba-tiba datang seorang pria baru baya dengan seragaman kantor nya.
"Sinta?, Ervan kenapa kok bisa kecelakaan?" tanya nya dengan mendekati Sinta.
"Sinta tak tau pasti om, Sinta minta maaf ya om, Sinta gak bisa jaga sepupu Sinta sendiri" Sinta lalu memeluk pria paru baya tersebut dan menangis dan membasahi jas pria tersebut.
"Sinta.Tidak apa-apa nak, Ervan lelaki yang kuat om tau itu" pria tersebut dan melepaskan pelukan Sinta.
"kalian teman nya?" Tanya pria tersebut kepada Savira dan Olvyia dan mereka hanya mengangguk.
"om tau?, dia yang udah bikin Ervan kecelakaan!" Leo menatap Olvyia dengan mata memerah dan menunjuk Olvyia membuat Olvyia menggeleng dengan tangisan yang tidak bisa ia tahan.
"Tidak benar om.Maaf, saya yang ngebuat anak om sakit hati dengan perlakuan saya" Olvyia menunduk membuat pria tersebut membantu Olvyia untuk menatap nya.
"Tidak apa-apa. Ervan lelaki kuat, om tau itu!" Pria tersebut membuat Olvyia mengangguk.
"Permisi?" tanya seorang dokter pria yang memakai jas putih yang selesai menangani Ervan.
"Apakah bapak anggota keluarga nya?" tanya Dokter tersebut.
"Iya saya ayah nya" pria tersebut dan Sinta pun ikutan "Saya adik sepupu pak!".
"Anak saya kenapa pak?" tanya pria tersebut.
"Anak bapak mengalami pendarahan di kepala nya karena benturan keras yang mengenai kepala anak bapak-".
"Apa dia sudah sadar dok?" tanya Leo memotong ucapan dokter dan mendekat ke arah dokter tersebut.
"Maaf dik, ia belum sadar. Tapi sepertinya ia akan mengalami koma. Entah itu berapa hari, bulan dan tahun.Saya tidak tau, hanya Tuhan yang bisa membangunkan Ervan. Saya hanya tangan kanan Tuhan" Dokter tersebut membuat badan Olvyia lemas seketika dan duduk di lantai.
"Saya permisi, saya mau periksa pasien lain" dokter tersebut dan di hadang oleh ayah Ervan.
"Pak, apakah Ervan di perbolehkan pindah rumah sakit. Saya Wandhi Anugrah, pemilik rumah sakit Anugrah.Apa kah boleh?" tanya Wandhi-ayah Ervan dan mengeluarkan kartu peserta rumah sakit membuat Dokter tersebut mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Girl, I love You
Ficțiune adolescenți(TAHAP REVISI) Rasa suka ini tiba-tiba muncul dan milih kamu buat jadi pendamping hidup -Ervan. _________________________________________________ "Lo bersedia jadi jodoh gue di masa depan?" Ervan "Maksud lo, apaan sih?! Sok puitis deh," Olvyia "B...