Chapter 5 | Shinta Menangis

1.3K 84 13
                                    

Bel pulangan sekolah sudah berbunyi dari 5 menit yang lalu, tetapi kelas XII IPS 2 masih mencatat materi yang diberikan oleh Bu Mawar yang terkenal dengan galaknya, sekaligus guru BK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel pulangan sekolah sudah berbunyi dari 5 menit yang lalu, tetapi kelas XII IPS 2 masih mencatat materi yang diberikan oleh Bu Mawar yang terkenal dengan galaknya, sekaligus guru BK.

"Yang sudah selesai boleh pulang, tapi kasih liat ibu terlebih dahulu!" ucap Bu Mawar dengan kacamata bertengger di hidungnya.

"Baik bu!" ucap mereka, lalu melanjutkan mencatat materi yang sudah diberikan oleh Bu Mawar, di grup kelas whatsapp.

Bayangkan saja, 15 lembar berbentuk pdf itu, harus dicatat semua tidak ada yang boleh merangkum. Merangkum? Mungkin mereka bakal disuruh ulang.

"Ada yang sudah?" tanya nya dengan menatap satu satu murid di kelas itu.

"Belum bu!" jawab mereka.

"Itu yang di pojokan, kenapa kamu ngetik? Ibu ngelihat kamu mengetik sesuatu. Atau kamu mengirim pesan buat pacar kamu?" tegur Bu Mawar, berdiri menatap laki-laki di pojokan yang terkenal nakal.

"Enggak bu, ini tadi mama saya hubungi saya. Katanya, "Kok belum keluar?" ini mama udah di depan gerbang," daripada saya jadi anak yang durhaka jadi saya balesin bu," ucap laki-laki itu, dengan bola mata menatap kemana-mana. Olvyia yakini, Keenan nama dari laki - laki, itu hanya berbohong. Karena dari bola matanya saja, dirinya sudah tau.

"Yaudah cepetan kamu kerjain, tidak ada yang boleh keluar sebelum selesai!" tegas bu Mawar, membuat mereka segera mengerjakan.

---

Setelah beberapa menit, akhirnya selesai juga tugas mencatat materi. Tetapi, saat mereka sudah keluar kelas sekolah mereka terlihat sepi. Hampir 1 jam lebih mereka berada di kelas semenjak bel pulang berbunyi.

"Ayo ke bawah, takut gue lama-lama disini," ajak Sinta dengan senyuman manisnya setelah keluar dari kelas yang menyebalkan.

Mereka bertiga segera menuruni tangga dan menuju gerbang, "Lo tau Navita gak?" tanya Sinta kepada kedua sahabatnya membuat Olvyia menggeleng.

"Ohh, Fravita! Gue tau, temen sekelas kita kan?" heboh Savira dengan senyum sumringahnya.

"Navita Ra, bukan Fravita!" kesal Sinta menatap Savira yang hendak melahapnya.

"Iya tau, itu kan teman sekelas kita Shin. Masa lo lupa?" Savira membuat tekat, bahwa dirinya benar.

"Lo udah SMA nih kan, bisa bedain huruf N sama F R, gak sih?" Shinta dengan tatapan mautnya.

"bisa lah! Huruf N sama F R, itu beda Shin!" elak Savira.

"Nah itu lo tau, N A V I T A beda sama F R A V I T A!" ucap Shinta dengan kesalnya, lalu mengeja nama kedua itu.

Good Girl, I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang