Kini tepat 1 bulan Ervan koma. Olvyia selalu menjenguk Ervan setiap pulang sekolah dan ia akan menjaga Ervan sampai sore di hari sabtu dan minggu.
Kini Susan tak lagi mengganggunya karena, Leo yang mengancam.
Kalau saja Susan menganggu Olvyia lagi,Leo tak segan akan memberikan perekam suara yang terekam suara mereka ke Ervan, kepala sekolah dan juga pemilik sekolah SKA BAKTI JAYA 2, yaitu kakek Ervan.
Kini kehidupan Olvyia sedikit tenang. Saat Anya kembali ke hidup Ervan dan ingin menghancurkan hubungan Olvyia dan Ervan walaupun mereka belum jadian. Tenang, jodoh tak kemana.
Kini Olvyia lagi asik memasak di dapur di temani oleh sang bunda.
Keluarga Olvyia juga sudah mengetahui Ervan masuk rumah sakit dan mereka sekeluarga menjenguk Ervan di ruangan nya.
"Kamu potong bawang ya Lvy" suruh Regina membuat Olvyia mengangguk dan mengambil beberapa bawang merah dan putih.
"Jangan banyak-banyak!, bawang putih 2 siung bawang merah 3 siung!" ucap Regina dan ia hanya mengangguk dan langsung memotong bawang tersebut dengan pisau yang sangat cepat.
"Kalau sudah masukan wajan ya, bunda mau ambil daging di kulkas" perintah Regina dan Olvyia mengangguk.
Setelah selesai ia langsung memasukkan potongan bawang ke dalam wajan yang sudah panas di isi minyak goreng.
Kini Olvyia tengah asik memasak bumbu bareng dengan Regina.
"Ervan gimana? udah ada perubahan?" tanya Regina sembari menenteng daging.
"Belum" Olvyia halus membuat dirinya sendiri tak becus menjaga perasaan Ervan.
"Ini bukan sepenuhnya salah kamu kok. Kalau Ervan sudah sadar, minta maaf lagi sama Ervan ya nak" Regina memulai memotong daging.
"Iya bunda!" Olvyia membuat Regina tersenyum.
"Nanti kamu jenguk Ervan?" tanya Regina.
"Iya bunda" Olvyia membuat Regina hanya mengangguk.
Setelah selesai memasak mereka makan bareng bersama keluarga kecil nya.
Kini Olvyia tengah bersiap di kamar nya, ia memakai oversize berwarna unggu tye die yang di masukkan ke dalam celana jeans berwarna denim seirama dengan bajunya lalu tak lupa memakai sepatu Vans andalan nya.
Setelah selesai ia ngambil tote bag putih polos bergambar kucing.
Kini ia telah rapi untuk berangkat.
"Bunda! Olvyia pergi dulu ya" pamit Olvyia saat melihat sang ibunda tengah asik menonton.
"Iya hati-hati, pulang nya jangan malam-malam!" Regina berteriak membuat Olvyia hanya mengiyakan.
Kini ia menunggu ojek online menjemputnya.
"Dengan mbak Olvyia?" tanya seorang pria dengan sepeda motor nya tanpa menggunakan jaket khusus.
"Iya, kenapa ya om?" tanya Olvyia bingung.
"Saya dari ojek online mbak, maaf kalau mbak gak kenali saya. Saya kehabisan jaket nya mbak kemarin" ucap seorang pria menunjukkan ponsel nya ke arah Olvyia.
"Oh, om ojek. Saya kira kenapa" Olvyia langsung menerima helm dan memakai nya.
"Ke rumah sakit Anugrah ya mbak?" tanya pria tersebut.
"iya om".
Kini Olvyia menaiki ojek online untuk sampai di rumah sakit.
Ia sekarang tidak di perbolehkan menaiki sepeda motor jadi, alhasil ia menggunakan jasa kakak nya dan jasa ojek online untuk ke mana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Girl, I love You
Teen Fiction(TAHAP REVISI) Rasa suka ini tiba-tiba muncul dan milih kamu buat jadi pendamping hidup -Ervan. _________________________________________________ "Lo bersedia jadi jodoh gue di masa depan?" Ervan "Maksud lo, apaan sih?! Sok puitis deh," Olvyia "B...