CHAPTER 43 | UAS

437 26 0
                                    

Hari ini tepat tanggal dimana SMA BAKTI JAYA 2 akan melaksanakan Ujian Akhir Semester, membuat beberapa siswa dan siswi berlalu lalang mencari kelas untuk mengikuti ujian UAS.

Kini Olvyia tengah duduk di kursi yang telah disediakan oleh sekolah untuk menunggu para sahabatnya datang.

Kini Olvyia tengah asik membaca kembali buku untuk belajar dan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Tiba-tiba sosok laki-laki duduk di samping Olvyia sontak saja Olvyia menatap sosok laki-laki tersebut, dan pandangan mereka bertemu. Olvyia langsung memutuskan pandangan itu dan melanjutkan membaca bukunya.

"Sorry," ucap laki-laki itu namun tak dihiraukan oleh Olvyia yang masih membaca.

"Lvy, gue bener-bener minta maaf sama lo!" ucap pria itu dan mengarahkan pandangannya kearah Olvyia.

"Iya!" balas Olvyia ketus dan Olvyia melanjutkan membaca buku tersebut.

"Gue bener-bener tulus minta maaf sama lo Lvy!" paksa orang itu lalu mengambil paksa buku Olvyia membuat Olvyia kesal.

"Iya gue maafin!" ucap Olvyia malas jika berurusan dengan sosok laki-laki tersebut.

"Yang ikhlas dong maafin nya!" goda laki-laki itu membuat Olvyia darah tinggi, Olvyia langsung berdiri dan menggendong tasnya dan mengambil paksa buku yang direbut oleh laki-laki itu dan berjalan tanpa menghiraukan sosok laki-laki itu yang memanggil namanya.

Sontak saja sosok laki-laki itu mengikuti Olvyia dan membalikan badan Olvyia dan mendorong baju Olvyia hingga ke tembok, membuat Olvyia kesal.

Mata sosok laki-laki itu tertuju pada mata Olvyia dan sosok laki-laki itu mengunci Olvyia agar tidak kabur, sontak saja Olvyia takut dengan membaca surah di dalam hatinya.

"Mau lo apaan sih!" ucap Olvyia memberanikan dirinya setelah membaca beberapa surah di dalam hatinya.

"Gue cuma mau minta maaf sama lo, tapi lo gak ikhlas maafin gue," ucap laki-laki itu dengan mata tajam sontak saja dari arah kiri membuat seseorang laki-laki dengan baju dikeluarkan, kancing baju terbuka dan menampakkan kaos oblong berwarna putih tanpa atribut mengundang tatapan tajam.

Brug!

Seseorang memukul tulang pipi sosok laki-laki yang mencegat Olvyia dengan jatuh di lantai dan sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.

"Van sudah!" ucap Olvyia takut, Saat Ervan menarik kerah baju lelaki itu.

"Mau lo apa sih Can, kemarin lo minta maaf sama gue. Tapi, lo lakuin lagi. Apa dengan kata maaf itu bisa mengubah sikap lo!" bentak Ervan dengan mata memerah dan kaos oblong nya berwarna lain, saat keringat Ervan keluar.

"Gue cuma mau minta maaf sama Olvy, tapi dianya yang gak ikhlas maafin gue," jujur Candra, ya itu Candra. Bagaimana bisa seseorang melupakan trauma nya begitu saja? seseorang bisa melupakan trauma mungkin beberapa tahun silam.

"Ya mikir bego, apa yang lo perbuat ke dia belum tentu dia bisa langsung hilangin trauma. Lo juga harusnya mikir! kalau minta maaf itu yang ikhlas. Kalau dia gak mau maafin lo, ya salah lo sendiri, jangan maksa!" Ervan dengan mata memerah masih menatap tajam Candra, sedangkan Olvyia berada di belakang bahu Ervan dengan ketakutan maksimal, saat Candra menatapnya.

"Lo juga jadi manusia jangan cuma mikir dendam mulu! Di pikir dulu pake otak dan logika. Ngikutin hati lo gak guna. Hati lo udah rusak!" Ervan melemparkan Candra begitu saja, dan mengenggam tangan Olvyia untuk ikut bersamanya, Olvyia juga tidak menolak. Dirinya masih trauma pada beberapa bulan yang lalu.

Good Girl, I love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang