Pada pagi hari ini aku terbangun dari tidurku, aku langsung duduk ditepi kasurku. Setelah merasa nyawa ku terkumpul, aku langsung bergegas kekamar mandi untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat dikamarku. Setelah selesai sholat, aku merapikan kasur kesayanganku.
Tokk... Tokk..
Aku segera membuka kan pintu kamar ku,
"Iya, Bun."ucapku
"Kamu sudah sholat, dekk?" tanya Bunda
"Sudah, Bun." jawabku
"Ya sudah, bantuin Bunda masak untuk sarapan yukk!" ajak Bunda
"Ayo, Bun." ucapku
Aku segera mematikan AC dan menutup pintu kamarku. Aku pun menuruni anak tangga, aku melihat Ayah tengah menonton berita di ruang keluarga. Aku segera menuju dapur dan membantu Bunda membuatkan sarapan.
"Mau buat sarapan apa, Bun?" tanyaku sambil memotong tahu
"Mau buat sayur sop dan tahu pedas, dekk" jawab Bunda yang sibuk mengaduk sayur sop setengah jadi
Aku pun meneruskan memotong tahu.
30 menit kemudian...
Sarapan pun sudah siap saji. Aku meletakkan sarapan di atas meja makan, selesai sudah. Aku memanggil Ayah untuk sarapan. Aku mencari Ayah keruang keluarga namun tidak ada, dikamar pun tidak ada juga, dihalaman belakang dan halaman depan pun juga tidak ada. Ahhh, kemana Ayah? Aku kembali kedapur.
"Bun, Ayah kemana sih?" tanyaku
"Ada diruang keluarga, dekk" jawab Bunda
"Gak ada, Bun" ucapku
"Dikamar?" tanya Bunda
"Gak ada juga. Dihalaman belakang, dihalaman depan juga gak ada, Bun" jawabku
Tak lama Ayah memberi salam dan duduk dimeja makan.
"Assalamualaikum" ucap Ayah
"Wa'alaikumsalam" ucapku dan Bunda bersamaan
"Itu Ayah, dekk. Sudah ayo, Bunda sudah lapar"
Aku dan Bunda berjalan menuju meja makan. Saat dimeja makan, betapa terkejut nya aku melihat sosok pria tegap nan gagah yang duduk disebelah Ayah.
"Kak Rasyid!" ucapku spontan
"Haii, dikk. Selamat pagi" ucapnya dan tersenyum pada ku
"Haii juga, kak. Pagi" ucapku sambil duduk disebalah Bunda
"Ayah tadi kemana? Zahra cariin juga" protesku
"Tadi Ayah diajak lari sama Rasyid, dekk" ucap Ayah
Aku hanya mangut-mangut mengerti. Sedangkan kak Rasyid hanya senyam-senyum tak jelas kearahku. Kami pun segera menikmati sarapan pagi ini. Selesai sarapan, seperti biasa aku membantu Bunda mencuci piring-piring yang kotor. Selesai itu, aku segera menuju kamarku. Saat menaiki anak tangga. Tiba tiba Ayah memanggilku.
"Zahra!" panggil Ayah
Aku menengok kebelakang,"Apa, Yah?" tanyaku sambil berjalan kearah Ayah.
"Kamu mau kemana?" tanya Ayah
"Mau mandi" jawabku
"Ya sudah, kamu duduk disini sebentar. Temanin nak Rasyid ngobrol, Ayah mau mandi dulu." suruh Ayah
Aku hanya mengangguk dan duduk di sofa depan kak Rasyid.
"Anak gadis kok jam segini belum mandi sih" sindir kak Rasyid yang terfokus pada benda pipih nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Tentara Ku
DiversosPerjalanan cinta yang tidak semulus oleh kebanyakan orang diluaran sana. Penasaran kan??? Yukk, di baca dan tambahkan diperpustakaan kalian! Jangan lupa vote and comment ya!