3 bulan kemudian....
Hari ini aku bersiap untuk bekerja di salah satu perusahaan yang menerima lamaran kerja ku 2 bulan yang lalu. Yaa aku memutuskan untuk bekerja saja daripada berdiam diri dirumah, Ayah dan Bunda juga setuju jika aku memilih untuk bekerja...
"Ayah, Bunda! Zahra berangkat dulu ya.." pamitku setelah selesai sarapan.
"Iya. Kamu hati-hati ya, dek..." ucap Bunda. Aku pun menyalami Ayah dan Bunda.
"Dek, kamu jangan bawa motor dulu ya.." nah? Kok?
"Kenapa, Yah?"
"Motor kamu masuk bengkel, dek." jawab Ayah. Nahh-nahh kok bisa motor nya di bengkel? Ahh entahlah..
"Hmm Ayah habis pake ya? Jadi motor ku masuk bengkel? Hahaha" Ayah hanya senyum.. Yaa begitu lahh kebiasaan Ayah ku... Aku mah maklumin aja, tohh itu kan motor Ayah yang dibelikan untuk ku.
"Haha maaf ya, dek.. Nanti kamu dianterin ke kantor sama ajudan Ayah ya?"
"Oke."
Tak lama aku mendengar seseorang mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Aku beranjak dan membuka pintu. Nampak seorang pria bertubuh tegap sambil memakai topi hitam dan ada bendera merah putih di depan nya...
"Maaf. Mau cari siapa ya?" tanyaku
"Siap, izin. Apa benar ini rumah Kolonel Handhika?" tanya pria itu.
"Ya, benar." aku mendengar Ayah memanggil ku dari dalam.
"Siapa, dek?" tanya Ayah
"Lohh? Kamu Sandi kan?" tanya Ayah
Pria itu memberikan hormat pada Ayah dan Ayah membalas nya.
"Siap. Iya ndan, saya Sandi. Maaf ndan, ada apa saya diperintahkan untuk kerumah?" tanya pria yang diketahui nama nya Sandi.
"Jadi begini, San. Saya mau minta tolong sama kamu. Tolong kamu antarkan anak perempuan saya ke kantor ya. Karena motor yang biasa nya dia bawa sedang masuk bengkel. Kamu mau?"
"Siap. Dengan senang hati, ndan." jawab pria itu tegas
"Dek, kamu dianterin sama Sandi ya." ucap Ayah
"Iya, Yah. Ya sudah Zahra berangkat dulu ya, Yah.." pamitku. Ayah mengangguk.
"Baik. Kalau begitu saya juga pamit, ndan." ucap Sandi sambil hormat
"Yaa. Kamu hati-hati ya, San." Sandi mengangguk.
"Ayo naik, mbak!" ucap nya. Aku pun langsung naik di jok belakang motor satria nya itu.
Sampai didepan kantor, aku turun dari motor nya dan menitipkan helm ku pada nya dan meminta tolong untuk menaruh nya lagi di rumah.
"Makasih ya." ucapku. Ia hanya mengangguk dan menjalankan lagi motornya... Ahh setidaknya iya bicara apa gitu kek.. Dingin amat kek kutub.. Ramah nya kalau di depan Ayah aja... Ishh
Aku langsung memasuki kantor dan menyapa beberapa teman-teman kantor ku yang sudah datang mendahului ku.
"Assalamualaikum semua... Selamat pagi.." sapaku dan tak lupa senyum yang berkembang diwajah ku.
"Wa'alaikumsalam, Zahra.." aku kembali tersenyum dan memasuki ruangan ku. Saat aku ingin masuk, tiba-tiba Pak Nano, boss ku lewat di samping ku. Aku pun langsung menyapa nya.
"Selamat pagi, Pak!"
"Pagi, Zahra... Selamat bekerja untuk hari ini." ucap Pak Nano.
"Baik, terimakasih, Pak."

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Tentara Ku
RandomPerjalanan cinta yang tidak semulus oleh kebanyakan orang diluaran sana. Penasaran kan??? Yukk, di baca dan tambahkan diperpustakaan kalian! Jangan lupa vote and comment ya!