Rasyid pov..
Ahh rasa nya aku ingin cepat-cepat pulang ke Indonesia...
"Ras, bagaimana keadaan adek nya bang Adit" tanya Randy
"Dia seperti nya masih di RS, Ran. Kenapa tiba-tiba kau menanyakan kabar Zahra?"
"Lohh memang nya kenapa? Ada masalah dengan mu?"
"Yaa tumben sekali kau seperti itu."
Drtt.. Drt..
Aku merogoh saku pdl ku dan mengambil ponselku.
Adit.
Itulah nama yang nampak dilayar ponselku. Segera aku menjawab panggilan nya.
"Hallo assalamualaikum, Dit. Ada apa?"
"Wa'alaikumsalam, Ras. Bagaimana mana kabar mu?"
"Alhamdulillah, kabar ku baik. Kau bagaimana? Tak terasa ya, sebentar lagi kau melepas masa bujang mu, Dit."
"Alhamdulillah, kabar ku juga baik. Ah iya, 5 hari lagi acara nya dimulai. Apa kau bisa datang? Kata Zahra kau tak bisa datang."
"Entahlah, Dit. Aku tidak tau bisa datang atau tidak. Belum ada pemberitahuan kapan aku akan pulang ke Indonesia. Seharusnya hari ini aku pulang , tapi belum ada klarifikasi dari komandan ku."
"Ahh padahal aku dan Zahra berhadap kau bisa datang diacara ku nanti."
"Aku pun begitu. Nanti kalau aku sudah pulang, aku akan memberitahu mu. Semoga sukses acara mu nanti, Dit."
"Aamin.. Terimakasih. Ohiya, tadi sore Zahra sudah pulang dari RS. "
"Syukurlah. Sampaikan salamku pada nya."
"Oke, nanti aku sampaikan."
"Iya. Sudah dulu ya, Dit. Aku ingin makan malam dengan pasukan."
"Siap. Semoga kau selamat dalam menjalankan tugas mu. Assalamualaikum"
"Aamin. Wa'alaikumsalam"Klik..
"Ran, ayo kita ke tenda. Sekarang sudah waktu nya makan malam." ajakku pada Randy
Randy mengangguk dan beranjak. Aku dan pasukan ku segera menikmati makam malam yang sudah disediakan. Selesai makan malam, kami bergantian untuk berjaga. Sebagian ada yang istirahat dan sebagian lagi berjaga. Itu semua dilakukan secara bergantian.
"Danton!" panggil salah satu anggota ku.
"Ya. Kenapa?" tanyaku
"Izin, Danton. Danton dipanggil oleh Letkol Andi".
"Baiklah. Letkol Andi sedang dimana?"
"Siap. Di depan masjid, Danton."
"Ya sudah, nanti saya akan kesana."
"Siap. Saya pamit, Danton" pamitnya dan hormat pada ku.
Segera aku berjalan menuju masjid bertemu dengan Letkol Andi, komandanku.
"Assalamualaikum, Ndan." salamku
"Wa'alaikumsalam."
"Ada apa Komandan memanggil saya?"
"Ahh tidak usah formal banget, Ras. Panggil saja Abang, kau ini kayak baru kenal saja. Mari duduk!" ajak nya
"Siap, bang. Jadi ada apa?"
"Jadi begini, hari ini kau dan pasukan mu berkemas.--"
" Berkemas? Apakah kami ingin dikirim ke negara lain?" tanyaku
"Kau ini! Kalau orang sedang bicara, jangan kau potong."
"Siap salah!"
"Suruhlah pasukan itu berkemas dan besok pagi jam 6 kalian suruh harus kembali ke Indonesia."
"Alhamdulillah..." ucapku syukur
"Dan kalian di berikan cuti selama 5 hari. Gunakan 5 hari itu untuk kalian beristirahat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Tentara Ku
RandomPerjalanan cinta yang tidak semulus oleh kebanyakan orang diluaran sana. Penasaran kan??? Yukk, di baca dan tambahkan diperpustakaan kalian! Jangan lupa vote and comment ya!