Vote 50+ aku bakalan segera up...
3 bulan kemudian...
Sudah 6 bulan berlalu, kini semua nya sudah mulai berubah. Banyak perubahan yang di alami oleh Zahra dan Rasyid. Mereka masih terjaga oleh jarak yang memisahkan mereka.
ΠΠΠΠΠ
"Om Sandi, anterin Zahra ke pasar yukk!" ajakku pada om Sandi yang sedang duduk santai di halaman depan.
"Mau ngapain, dek?" tanya om Sandi
"Mau mancing, om. Ish udah tau mau belanja malah nanya." jawab ku.
"Ohh.. Ya sudah ayok!" om Sandi beranjak dan mengambil kunci motornya.
Sampai dipasar, aku mencari bahan-bahan yang di tulis Bunda pada kertas lembaran.
"Mau belanja apa, dek?"
"Ini, om. Banyak banget deh. Pusing." aku menyerahkan kertas lembaran itu pada Om Sandi.
"Ohhh.. Kalau ini mah, saya bisa bantu." ucap om Sandi
"Bener nih?"
"Iyalah. Walaupun saya lelaki, tapi saya sering belanja ke pasar kayak begini." ucap nya bangga.
"Iya deh. Om kan masih bujang, jadi maklum lah belanja ke pasar. Hahaha." ledek ku. Untuk kalian yang menyangka om Sandi itu sudah punya istri bahkan anak? Kalian salah. Karena om Sandi itu masih bujang. Umurnya dan umurku tidak jauh beda, hanya beda 5 tahun dari ku. Hhmm kalau tidak salah, umur om Sandi itu 28 tahun... Tua ya? Hehe
"Ish!Masih pagi nih, dek. Jangan bikin saya bad mood dong.."
"Idih.. Alay+lebay.. Jijay tau gak..." om Sandi mendengar ucapan ku langsung terkekeh.
Dasar aneh!
Setelah membeli semua bahan masakan, aku pun langsung pulang lagi kerumah.
"Om, Zahra kedalam ya.."
"Eh dek, gak mau bilang sesuatu gitu?" tanya om Sandi.
"Apa?"
"Yaaa apaan kek gitu.. Saya kan habis menganterin kamu."
"Ohhh.. Makasih ya om Sandi, anak buah Ayah yang ganteng..." ucapku penuh penekanan. Om Sandi hanya tersenyum...
"Puas kan?" aku langsung masuk dan meninggalkan om Sandi yang cengengesan.
"Bun, ini bahan-bahan nya." aku meletakkan semua belanja di atas meja makan.
"Oke. Makasih ya, dek..." ucap Bunda
"Iya, Bun. Sama-sama. Zahra ke kamar ya, Bun. Mau siap-siap.." Bunda mengangguk dan segera naik kelantai atas.
"Bun, maaf ya. Zahra gak bisa bantuin Bunda masak hari ini." ucapku
"Iya gak papa. Sudah sana kamu berangkat, nanti kesiangan lagi."
"Ya udah, Zahra berangkat ya Bunda. Assalamualaikum." aku menyalami tangan Bunda kemudian menghampiri Om Sandi.
![](https://img.wattpad.com/cover/154171900-288-k797313.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Tentara Ku
RandomPerjalanan cinta yang tidak semulus oleh kebanyakan orang diluaran sana. Penasaran kan??? Yukk, di baca dan tambahkan diperpustakaan kalian! Jangan lupa vote and comment ya!