Part 13

5.5K 243 8
                                    

Semakin lama aku dan kak Rasyid semakin dekat, sudah 3 bulan aku mengenal kak Rasyid lebih jauh begitu pun sebaliknya. Aku mengenal kak Rasyid mulai dari sifat dan sikap nya, karakter nya, kesukaan nya dan lain nya. 3 bulan juga aku menjalin hubungan tanpa status apapun, banyak orang yang mengira kalau aku dan kak Rasyid adalah sepasang kekasih.

"Zahra!"

"Apa kak?"

"Ayo kita sarapan" ajak nya

Yaa, sekarang kak Rasyid menginap dirumahku.

Selesai sarapan, aku jogging mengelilingi komplek bersama abangku sedangkan kak Rasyid sudah duluan jogging sama Ayahku. Abangku memang ada dirumah sejak 1 minggu yang lalu dan ia juga tidak balik lagi ke Bandung, Yap! karena ia dipindahkan di Yonif yang sama dengan kak Rasyid.

"Bang!"

"Hm?"

"Abang mulai masuk dinas nya kapan?"

"Yaa palingan senin besok, dek"

Aku hanya mengangguk dan melanjutkan joggingku. Senang. Jelas karena ada orang yang bisa melindungiku lagi, selama beberapa tahun ia tinggal dan dinas di Bandung. Selesai jogging, aku langsung mengguyur badanku dengan air hangat yang sudah siapkan Bunda.

"Dekk!" panggil Bunda dari luar kamar

Aku membuka pintu, "Apa, Bun?"

Bunda masuk dan duduk di kursi meja belajarku

"Kamu tau gak kalau sebentar lagi abang mu ingin ngelamar pacar nya?"

"Hah?! Serius Bunda? Siapa cewek nya?" berondongku

"Iya, dekk. Bunda gak tau siapa cewek nya, katanya abang mu bakalan kenalin pacar nya 1 minggu lagi dan bakalan melamar secepatnya."

"Ohh kira kira siapa ya pacar nya, Bun?"

Bunda mengangkat kedua bahu nya. Kemudian, aku dan Bunda turun ke ruangan keluarga.

"Ciee ciee yang mau kenalin pacar dan ngelamar pacar nya." ledek ku pada bang Adit

"Siapa yang kamu maksud, Zahra?" tanya kak Rasyid

"Tuuhh yang duduk disebelah kakak" sambil menunjuk kearah bang Adit yang pura pura terfokus pada ponselnya.

"Ehh Dit, lu denger gak si Zahra ngomong apa?"

"Gak" secepatnya ia menjawab

"Yeee jangan pura pura gak denger deh bang, aku tau kok"

Bang Adit beranjak dan menarik tangan sampai belakang halaman rumah.

"Ishh apaan sih Bang. Sakit tau" protesku sambil mengelus pergelangan tanganku.

"Kamu tau dari siapa informasi itu?"

"Jadi bener abang udah punya pacar dan bakalan ngelamar pacar abang secepatnya?"

"Iya bener. Kenapa emang nya? Kamu tau dari siapa, dek?"

"Gak apa apa. Aku tau dari Bunda, Bang."

"Aduuhh si Bunda bocor deh" abang menepuk jidatnya

Aku dan bang Adit kembali ke ruangan keluarga. Tak lama Bunda datang membawa minuman dan makanan ringan.
"Kok pada diam? Kenapa?" tanya Bunda

Aku hanya mengangkat kedua bahuku.

"Eh gak apa apa, Tan. Cuma lagi asikk nonton tv nya" jawab kak Rasyid

"Bun!" panggil bang Adit

"Apa?"

Dia Tentara KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang