Dia Tentara Ku

Part 22

Setelah mandi dan ganti baju, aku turun menuju ruang makan.

"Dek, kamu mau makan? Ada cumi di meja makan ya"

"Iya, Bun. Lohh Bunda mau kemana?"

"Mau kerumah teman Bunda, kenapa? Kamu mau ikut?"

"Nggak usah. Bun, nanti Zahra pamit ya"

"Mau kemana, dek?"

"Mau main kerumah kak Rasyid, Bun."

"Ohh ya sudah gak papa. Nanti kunci nya taro ditempat biasa ya."

"Siap!"

"Ya sudah Bunda pergi dulu, Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Bunda pergi, Ayah dinas, abang ku? Entah kemana dia. Ahh sendiri lagi... Aku bersantai duduk di ruang keluarga sambil menonton acara masak-memasak. Tak lama bel rumah berbunyi, segera aku beranjak dan membukakan pintu depan.

"Iya, sebentar!" ucapku sambil berjalan kearah pintu pagar.

"Assalamualaikum, Ra!" salam kak Rasyid

"Wa'alaikumsalam. Ayoo masuk, kak!"

"Dirumah ada siapa, Ra?"

"Sendiri. Sebenernya tadi ada Bunda, cuma Bunda pergi kerumah temennya."
"Kakak udah selesai rapikan barak?"

"Sudah."

"Lohh kok masih pake seragam pdl?"

"Astagfirullah, kakak lupa ganti baju."

"Hadehh masa jadi tentara pikunan?"

"Hehe maklum tadi buru-buru soalnya. Ya udah kakak ganti baju dulu."

"Eh emang bawa baju salin?"

"Ada."

"Ya udah ganti nya dikamar mandi?"

"Yaiyalah masa di dapur."ucapnya geram

"Hehe.. Itu kamar mandi nya ada disebelah kanan dekat dapur"

"Zahra!" panggil kak Rasyid dari kamar mandi.

"Hmm apa?"

"Ra, boleh minta tolong gak?"

"Boleh. Apa sih yang nggak boleh buat kak Rasyid. Hahaha"

"Ishh serius!"

"Ya udah lohh aku udah serius. Mau minta tolong apa?"

"Tolong ambilkan handuk ku di mobil ya"

"Dimana nya?"

"Kan dibangku tengah ada tas, kamu cari aja didalam tas nya. Ada handuk warna hijau lumut"

"Ohh oke."

Segera aku mengambil kunci mobil kak Rasyid dan mengambil handuk didalam tas nya.

"Kak.." panggilku didepan pintu kamar mandi

"Sebentar!"
"Mana?"

"Nihh!"

"Eh kok kamu tutup mata?"

"Ya iyalah. Malu lah aku. Mana dirumah cuma berdua. Ini lohh cepat ambil handuk nya!"

"Hehe cie cie yang malu biasa nya juga malu maluin."

"Ishh sebel!" aku segera pergi dan duduk lagi diruangan keluarga.

Tak lama kak Rasyid keluar dari kamar mandi.

"Nonton apa sih?"

"Ish gak liat apa? Tuhh dilayar nya"

"Yaa kan aku nanya, Ra. Marah ya?"