Part 32

4.6K 207 19
                                    

Maaf jika ada kesalahan dalam kata...

Rasyid pov

Hari ini adalah hari kebahagian temanku, yaitu Adit. Dihari ini dia akan melepas masa bujang nya. Aku sedang bersiap untuk menghadiri acara resepsi nya. Ya aku sengaja tidak datang saat acara akad nikah nya. Hanya Papa dan Mama ku yang datang ke acara akad nikahnya. Setelah penampilan ku sudah siap. Aku melaju motorku ke gedung resepsi Adit. Sampai disana, sudah banyak para tamu yang memadati gedung. Saat aku datang acara sudah dimulai dan kebetulan sedang acara pedang pora. Para tamu sangat antusias melihat pedang pora. Di satu sisi, aku melihat seorang perempuan berparas cantik dan anggun. Ya siapa lagi kalau bukan Zahra. Dia sangat manis jika berpenampilan seperti itu. Tanpa kusadari aku senyam-senyum sendiri memperhatikan nya. Setelah acara pedang pora selesai, para tamu di dipersilakan untuk memberikan ucapan selamat untuk mempelai. Aku pun mengantri untuk memberikan selamat untuk teman ku. Dan tibalah saat nya diriku yang memberikan salam.

"Selamat ya, Dit. Semoga SAMAWA dan langgeng sampai maut memisahkan." ucapku sambil menjabat tangan Adit. Saat Adit menatapku, betapa terkejutnya ia melihatku. Pasalnya aku sudah bilang kalau dihari pernikahan nya, aku tidak datang.

"Woyy lu, Ras. Parah lu. Katanya hari ini lu gak bisa datang karena masih tugas." ucapnya sambil memukul pundak ku.

"Haha sorry, Dit. Gua mau bikin suprise buat lu. Masa gua tega gak datang ke acara teman sendiri."

"Parah lu sumpah. Ya sudahlah tak apa. Makasih ya. Kapan nyusul? Cepatan lah masa kalah sama gua." ucapnya sombong

"Iya dah yang udah gak bujangan lagi." sindirku

Kemudian, aku beralih menyalami Kinan.

"Selamat ya, semoga langgeng terus. Jagain si Adit dia orang nya kalau ngamuk udah kayak macam, hati-hati kamu kena makan sama dia." ucapku sambil melirik Adit.

"Ahh lu ini, Ras. Sudahlah foto dulu kita." ucap Adit

Setelah berfoto, aku menghampiri Zahra yang sedari tadi asik dengan kamera yang tergantung dileher nya.

"Hayy Zahra!" sapaku dari belakang nya

Ia pun menengok kebelakang, "Lho kak Rasyid?" ucapnya kaget

"Ya. Kenapa? Kaget ya?"

"Lho kok kakak bisa ada disini? Bukan nya kata kakak, kakak masih tugas?" tanya nya heran

"Hehe maaf, Ra. Sebenarnya kakak sudah pulang dari 4 hari yang lalu. Maaf udah bohong." ucapku

"Ah gak perlu minta maaf, kak. Santai aja." ucapnya dan tersenyum. 'Cantik' itulah kata yang keluar dari mulutku tapi tidak terdengar oleh nya.

"Kak, foto sama abang dan kak Kinan! Yuk!" ajaknya. Aku mengangguk dan mengikuti langkahnya dari belakang.

Kami pun berfoto bersama. Aku disebelah Adit sedangkan Zahra disebelah Kinan. Selesai berfoto bersama, aku mengajak Zahra untuk menyicipi hidangan.

"Bagus acara nya." ucapku disela-sela makan

"Iyalah, kan aku sama kak Kinan yang bikin konsepnya." ucap Zahra bangga

"Ohh kreatif juga kamu. Kamu mau gak?"

"Mau apa?" tanya nya heran

"Bikin konsep untuk acara pernikahan kita nanti." ucapku mulus tanpa kendala. Seketika Zahra terdiam dan menundukkan kepala nya.

"Apaan sih, kak. Ngaco deh!" ucapnya

"Haha becanda kok. Ohiya, kuliah kamu gimana? Lama gak dengar kabar kamu kuliah." tanyaku

Dia Tentara KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang