Part 16

5.6K 212 2
                                    

Di pagi yang cerah ini..
Setelah sholat shubuh berjamaah, aku langsung bersiap untuk jogging bersama abangku.

"Dekk, jadi jogging bareng gak?" tanya abangku sambil membuka pintu kamarku

"Oke. Jadi kok, bang." jawabku sambil mengikat rambutku, kemudian abangku duduk di tepi kasur.

"Yaelah dek gak usah rapi-rapi amat kali, kan kita mau jogging bukan mau jalan." ucapnya

Aku hanya diam tak menanggapi ucapan nya. Setelah selesai, kami berdua pun jogging keliling komplek.

"Dekk Zahra!" panggil abangku

Aku pun menghentikan jogging ku.

"Apaan bang?"

"Kamu tunggu disini sebentar ya." ucap bang Adit

"Lah abang mau kemana?" tanyaku

"Abang mau beli nasi uduk, tadi disuruh Bunda buat sarapan. Soalnya Bunda gak masak." jawab nya kemudian berlalu meninggalkan aku dilapangan.

Aku pun duduk dipinggir lapangan sambil mendengar musik dari ponselku.

"Capek ya!" ucap seseorang dari sampingku.

Akupun menoleh dan mendongakkan kepalaku.

"Eh? Kak Rasyid." ucapku

"Iya. Nihh minum dulu, kamu kayak haus setelah jogging tadi." ucap nya menyodorkan 1 botol sedang air mineral.

Aku menerima dan langsung meneguk air mineral itu, "Makasih." ucapku

Ia pun duduk disebelah kananku, "Jogging sendiri?" tanya nya

"Gak. Tadi sama bang Adit, terus dia lagi beli nasi uduk di depan komplek. Aku disuruh tungguin dia disini." jawabku

Ia pun hanya mengangguk dan terdiam.

"Kakak kok bisa disini?" tanyaku

"Tadi habis ngenterin titipan Mamaku ke Bunda kamu."

"Ohh" aku pun hanya ber-ohh ria.

Ohiya, aku dan kak Rasyid hanya beda 4 tahun. Sama seperti jarak perbedaan umurku dengan abangku. Kak Rasyid dan abang berumur 26 tahun sedangkan aku berumur 22 tahun.

"Kakak habis pulang dinas kah?" tanyaku

"Iya, baru turun jaga. Kenapa gitu?"

"Enggak papa. Hmm, gak capek gitu? Kan habis turun jaga, malah kesini?"

"Kalau capek sih pasti. Cuma yaa gitu, perintah Mama gak bisa dibantah." jawab nya

Aku hanya mangut-mangut mengerti. Kemudian, tak lama bang Adit datang membawa 2 kantong plastik sedang.

"Ehh ada lu Ras, tumben ke komplek." ucap abangku

"Biasa habis turun jaga langsung kesini ngenterin titipan Mama buat Bunda lu." jawab kak Rasyid

"Eh dekk, kamu tolong bawakan satu ya!" pinta abangku sambil menyerahkan kantong plastik sedang.

"Ras, lu bawa motor gak?" tanya abang

"Bawa tapi gua tinggal dirumah lu" jawab nya sambil terus berjalan meninggalkan aku dan abang dibelakang nya.

Sampai dirumah, keluarga ku dan kak Rasyid sarapan bersama.

"Rasyid baru turun jaga?" tanya Ayah

"Iya, om." jawab kak Rasyid

Ayah hanya mengangguk kemudian melanjutkan sarapan nya. Selesai sarapan, aku membantu Bunda merapikan meja makan dan langsung bergegas kekamar untuk mandi. Karena kebetulan hari sabtu, jadi aku free alias gak kuliah. Selesai mandi, aku duduk diruang keluarga bergabung dengan abang dan kak Rasyid. Setelah ngobrol-ngobrol gak jelas, akhirnya kak Rasyid pamit untuk balik ke barak bujang nya.

Dia Tentara KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang