Part 20

5.2K 208 8
                                    

5 menit perjalanan aku sampai di rumah Zahra..

"Assalamualaikum" salamku dari luar pagar

"Wa'alaikumsalam" jawab Zahra sambil membukakan pintu

"Hayy, Ra!"

"Hayy, kak."

"Gimana sudah siap?"

"Sudah. Dari sebelum kakak bangun tidur, aku sudah siap"

"Hehe maaf ya. Kamu jadi nungguin deh"

"Iya gak papa. Kakak udah pamitan sama Ayahku?"

"Belum. Ayah lagi dinas apa dirumah?"

"Ada di dalam, ayuk masuk!"

Setelah meminta izin pada Ayah, aku dan Zahra segera meluncur ke tempat acara anggota ku.

Di mobil, suasana hening. Aku fokus dengan menyetir mobil sedangkan Zahra asikk memainkan ponselnya.

"Chatan sama siapa sih, Ra? Kayak nya serius banget, sampe aku dicuekkin ini lohh" akhirnya aku membuka pembicaraan

"Chatan sama teman ku." jawab nya tanpa menolehku

"Hmm kamu marah sama kakak ya?"

"Nggak kok."

15 menit perjalanan, aku pun sampai di gedung resepsi anggotaku. Setelah memarkirkan mobil, aku mengajak Zahra masuk kedalam gedung..

"Wahh bagus banget dekorasi gedung nya, kak" ucap Zahra gembira

Aku pun segera bergabung dengan teman dan anggota ku yang lain.

"Sore, Danton!" sapa Farel, anggota ku.

"Sore kembali. Bagaimana? Bawa siapa kau?"

"Ahh Danton, jangan meledek saya lah. Pacar saya lagi keluar kota dari 2 hari yang lalu."

"Ohh kasihan ya jomblo deh. Haha"

"Danton, siapa tuh? Gak dikenali sama saya?" tanya Deni, anggota ku.

"Eh iya, kenalin dia Zahra. Zahra, ini anggota ku. Farel dan Deni"

"Zahra" ucap Zahra sambil mengulurkan tangan nya.

"Wiuhh Danton sudah ada yang punya ternyata." ucap Deni

"Ah sudah lah. Saya mau keliling dulu ya." pamitku

"Ras, bawa siapa kau?" tanya Doni, teman sekantor ku.

"Eh kau,Don. Kenalin dia Zahra."

"Ciee udah gak jomblo dong kau"

"Ah kau ini. Sudah lah, aku mau keliling lagi ya"

Aku dan Zahra duduk sambil menunggu acara nya dimulai.

"Ra, mau ku ambilin apa?"

"Eh gak usah, kak. Nanti aja. Acara nya kapan dimulai sih?"

"5 menit lagi nihh, kenapa? Kebelet mau lihat pedang pora ya?"

"Hehe tau aja."

Tak lama acara pun dimulai, pasukan pedang pora bersiap memasuki gedung dab mempelai sudah bersiap. Zahra menarik tangan ku, maju ke depan untuk melihat pedang pora. Setelah rangkaian dan penyerahan baju persit selesai. Aku mengajak Zahra tuk bersalaman dengan mempelai.
Kami pun antri dan tiba saat nya giliran kami.

"Selamat menempuh lemabaran baru ya, Za.Semoga SAMAWA."

"Siap! Terima kasih, Danton. Danton kapan nyusul?"

Dia Tentara KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang